Dreamland
>
Berita
>
Article

Ini Dia Dua Calon Menteri yang Ditolak Masyarakat Sebelum Pelantikan

23 Oktober 2019 11:28 | 109236 hits

DREAMERS.ID - Hari ini Rabu (23/10) Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi susunan kabinet menteri yang akan membantunya selama masa pemerintahan 2019-2024. Diantara beberapa nama, terdapat Nadiem Makarim pendiri Gojek dan pengusaha Erick Tohir masuk dalam jajaran menteri.

Meskipun saat ini keduanya belum resmi dilantik menjadi menteri, ternyata masyarakat sudah memberikan suara bahwa tidak setuju dengan pengangkatan mereka menjadi menteri.

Erick Tohir yang akan menduduki jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai masyarakat memiliki kekhawatiran. Hal ini disebabkan karena Erick sendiri merupakan pengusaha yang dimana dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan.

 "Bisnis dg pemerintahan mending jgn jadiin satu deh, takut ranco ntar #BUMNNotForErick," tulis akun @tiintinie08.

Selain itu masyarakat menyarankan agar Erick Tohir dijadikan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga alias Menpora. Bukan tanpa alasan, hal ini sejalan dengan pengalaman Erick yang pernah menjadi pemilik klub bola Eropa.

Baca juga: Bersiap! Ini 5 Strategi Mendikbud Benahi Pendidikan di Indonesia

"Pak Erick punya pengalaman menjadi pemilik salah satu klub elite eropa yaitu Inter Milan. Saya rasa beliau cocok jadi Menpora. #BUMNNotForErick," tulis akun @azzahracantya.

Berbeda dengan Erick Tohir, pendiri Gojek Nadiem Makarim ternyata ditolak menjadi menteri oleh mitra usahanya sendiri, yaitu sopir dan driver Gojek. Igun Wicaksono selaku Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menilai saat ini Nadiem masih tercatat sebagai pemilik Gojek, sehingga Nadiem masih menikmati pemasukan dari perusahaannya.

"Karena Nadiem sebagai pendiri Gojek pemiliki bisnis Gojek walaupun secara struktural melepas jabatan-jabatannya di struktur manajemen Gojek, namun dia pemilik bisnis," ujar Igun.

Selain itu Igun juga menjelaskan bahwa saat ini sopir dan driver Gojek dinilai masih belum sejahtera. Hal tersebut disebabkan oleh pendapatan seperti bonus yang masih terpotong. Ia mengaku bahwa saat ini mitra Gojek masih merasa belum sejahtera akibat tergerusnya pendapatan.

"Jangan dilihat startup decacorn si Nadiem namun harus mengkaji, di belakang ada mitra ojol yang belum sejahtera. Bagaimana mencoba dengan kompetensinya mensejahterakan rakyat Indonesia, apabila korporasi sendiri belum bisa mensejahterakan mitranya," ungkap Igun.

(mnc)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio