DREAMERS.ID - Sulli menjadi korban kesekian dari kekejaman cyber bullying yang dilakukan kepada para selebriti. Sepeninggalnya, kini Korea Entertainment Management Association (CEMA) akan menggalakkan kampanye untuk membasmi kejahatan dunia maya.
Pada Rabu (16/10), CEMA merilis pernyataan resmi yang diawali dengan ucapan belasungkawa terhadap Sulli, “Kami sampaikan rasa belasungkawa terdalam atas kepergian Sulli, dan semoga dia beristirahat dengan tenang”.
Kemudian CEMA mengungkapkan rencananya untuk mencegah adanya selebriti yang tersakiti karena komentar netizen. “Karena serangan verbal anonim (tanpa nama) dan rumor jahat terus meningkat hingga menjadi masalah sosial yang serius, organisasi kami tidak akan lagi menghindar”.
Mereka menyatakan akan mengambil tindakan tegas. “Ketika teror dunia maya dalam bentuk komentar jahat melampaui apa yang dapat diterima orang sebagai tokoh publik, dan mulai menginjak-injak martabat orang, serta melukai teman dan orang yang mereka cintai. Kami mengumumkan bahwa kami akan mengambil tindakan”.
Pada Juni 2016, CEMA bekerjasama dengan Korea Creative Content Agency (KOCCA), dan para seniman di perusahaan-perusahaan terafiliasi untuk kampanye mempromosikan bahasa sehat di internet. Sayangnya, meskipun kami memulai gerakan untuk mengirim komentar positif, pemerintah tidak dapat mempertahankan ini.
Baca juga: Sulli Mengaku Tersiksa dengan Beauty Privilege
“Kami menyesal bahwa kampanye berakhir sebagai satu peristiwa. Organisasi kami telah menghadapi peristiwa malang yang mengelilingi Sulli, seorang seniman di perusahaan anggota kami, SM Entertainment,” kata CEMA.CEMA bertekat tidak akan lagi berpangku tangan, dan akan melakukan yang terbaik untuk memberantas kekerasan cyber dan komentator jahat. “Seperti yang telah dilakukan para korban lainnya di masa lalu, kami akan menanggapi penyebaran rumor dan komentar jahat, serta kejahatan para komentator dengan sangat serius, dan kami tidak akan lagi mengabaikan masalah ini”.
“Mengenai terorisme dunia maya, kami tidak akan berhenti hanya karena permintaan maaf atau ekspresi refleksi. Sebagai gantinya, kami akan membasmi komentator jahat, dan kami akan membuat permintaan dan petisi kepada badan investigasi dan pemerintah sehingga komentator dapat dihukum dengan keras”.
CEMA menyatakan, “Tidak ada yang akan dimaafkan, dan tindakan tegas akan diambil. Sekali lagi, kami akan mengambil tindakan hukum yang kuat di semua lini terhadap komentar jahat yang ditujukan kepada para profesional dan seniman bisnis budaya pop”.
“Selain itu, organisasi kami akan berada di garis depan aksi sosial terkait dengan pemberantasan dan pencegahan teror cyber dan komentar jahat yang mencemarkan nama baik serta mencoreng reputasi artis budaya pop. Kami akan terus berdiri di garis depan dalam membina masyarakat yang jujur dan pengembangan bisnis budaya pop. Terima kasih”.
(mth)