Dreamland
>
Berita
>
Article

Momen Penembakan Tempat Ibadah Yahudi di Jerman yang Sempat Tersiar Secara Live Streaming

10 Oktober 2019 17:33 | 814 hits

DREAMERS.ID - Rumah ibadah umat Yahudi yang dikenal dengan nama sinagoge di Kota Helle, Jerman menjadi sasaran penembakan maut oleh seorang pria yang memakai baju hitam dengan helm. Yang mengejutkan, momen penembakan itu sempat tersiar secara langsung di sebuah platform live streaming video.

Melansir CNN Indonesia, platform media sosial untuk live streaming video yang bernama Twitch itu disiarkan selama 35 menit dan dilihat oleh setidaknya 2.200 pengguna. Perlu diketahui jika insiden yang terjadi pada hari Rabu (9/10) itu menewaskan tiga orang.

"Pemilik akun menyiarkan langsung tragedi mengerikan itu secara langsung di Twitch selama 35 menit dan saat itu ditonton oleh setidaknya lima orang," kata Twitch melalui unggahannya di Twitter pada Kamis (10/10).


Pelaku penembakan Sinagoge Jerman, Stephan Balliet (Daily Mail)

Twitch menuturkan video tersebut tersiar secara langsung dan otomatis berdasarkan pengaturan akun. Setelah tersiar 30 menit, siaran itu akhirnya dihapus dari Twitch. Video tersebut menunjukkan pria bersenjata merekam dirinya mencaci-maki perempuan dan umat Yahudi sebelum melontarkan serangkaian tembakan ke sebuah sinagog dan restoran Trki di sebelahnya.

Baca juga: Empat Orang Resmi Didakwa Jadi Pelaku Serangan Concert Hall Moskow, Siapa Mereka Sebenarnya?

Perlu diketahui jika penembakan itu terjadi di hari suci Yom Kippur atau Hari Penebusan yang dirayakan umat Yahudi. Menurut Twitch, akun yang menyiarkan video penembakan itu dibuat sekitar dua bulan sebelum insiden terjadi. Akun itu memang hanya digunakan sekali untuk mencoba menyiarkan video streaming sebelum hari penembakan terjadi.

"Twitch memiliki kebijakan tidak menoleransi terhadap perilaku berbau kebencian. Kami menganggap ini sangat serius dan berkomitmen untuk bekerja dengan sesama perusahaan teknologi dan penegak hukum untuk melindungi komunitas kami," tutur perusahaan.

Twitch menuturkan segera setelah video penembakan terhapus, perusahan itu berkomunikasi dengan sebuah konsorsium industri untuk meminta bantuan mencegah penyebaran konten tersebut.

Metode penembakan ini pun disebut memiliki kesamaan dengan seranganteror terhadap dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Maret lalu di mana si pelaku juga menyiarkan aksi kejamya secara langsung di Facebook.

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio