DREAMERS.ID - Veby Mega Indah, seorang jurnalis asal Indonesia yang tengah bertugas meliput aksi protes di Hongkong, dikabarkan mengalami sebuah kejadian tragis. Veby harus kehilangan penglihatan mata sebelah kanannya karena peluru karet yang ditembakkan oleh polisi Hongkong kearahnya.
Insiden itu terjadi di hari Minggu, ketika polisi mulai menembakkan peluru karet kearah sekelompok pengunjuk rasa dan jurnalis di daerah kota Wan Chai. Veby dikabarkan sempat berteriak, “Jangan tembak! Kami Jurnalis,” sebelum ia akhirnya ditembak oleh polisi.
Anis Hidayah, selaku direktur organisasi non-pemerintah, Migran Care, mengatakan bahwa pemerintah Hongkong harus bertanggung jawab penuh atas insiden yang menimpa Veby Mega Indah.
Baca juga: Kronologi dan Peliknya Kasus Mutilasi Sadis Abby Choi, Fakta Terkini Tentang Kisruh Warisan
“Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal di Hong Kong harus mengambil tindakan cepat untuk menyelidiki ini,” Ujar Anis kepada The Jakarta Post, dilansir dari bbc.com.Aksi protes yang terjadi di Hongkong dipicu oleh undang-undang yang diusulkan mengenai kemungkinan ekstradisi dari Hongkong ke Cina. Para pengunjuk rasa berpikir bahwa Hongkong akan menempatkan warganya pada ketidakadilan.
Walaupun undang-undang tersebut sudah ditarik, protes terus berlanjut setiap akhir pekan. Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa pun semakin ricuh dan tidak terkendali.
(sgd)