DREAMERS.ID - Film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ mengikuti jejak ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ sebagai perwakilan Indonesia dalam ajang perfilman Oscar 2020. ‘Marlina’ sendiri melewati perjalanan yang tak mudah.
Melansir CNN Indonesia, produser ‘Marlina’ Fauzan Zidni menceritakan langkah demi langkah setelah filmnya ditunjuk mewakili Indonesia. Ia mengungkap kisah kelam bahwa banyak produser yang memilih tak melanjutkan proses usai dipilih mewakili Indonesia.
"Sampai 2011 kalau tidak salah, tidak ada yang ngapa-ngapain [setelah dipilih]. Terakhir 'Sang Penari', mereka bikin 'additional screening' dan iklan. Setelah itu enggak ada produser yang melakukan apa-apa, karena akhirnya ya semua orang ini beda-beda menilai tingkat kepentingannya," ujar Fauzan.
Baca juga: Youn Yuh Jung Ungkap Perubahan Hidupnya Setelah Memenangkan Oscar
Fauzan mengaku berupaya sendiri mencari publisis agar 'Marlina' dilirik para juri Oscar. Sementara film yang didaftarkan ke Oscar hanya punya satu kali kesempatan ditayangkan secara resmi oleh the Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS). "Sementara jumlah juri ada 400-an dan enggak mungkin semuanya bisa nonton. Jadi harus ada additional screening yang dipersiapkan publisis," lanjutnya.Fauzan juga mengaku iklan sangat penting untuk mengiringi penayangan film. Minimal, informasi tentang film tersebut di media perfilman kenamaan Hollywood, seperti Hollywood Reporter, Variety, serta LA Times. Fauzan sendiri tak merincikan berapa pengeluaran pasti untuk mempromosikan Marlina.
Fauzan memastikan jumlah uang yang Indonesia berikan tak sebanding dengan dana promosi dari film Alfonso Cuaron, Roma, yang berhasil memenangkan Best International Feature Film Oscar 2018. Film tersebut berani mengeluarkan dana sekitar US$25 juta atau sekitar Rp351 miliar, hanya untuk promosi di Oscar.
"Waktu di Los Angeles, itu papan reklame, majalah, koran, isinya iklan Roma. Bahkan di museum LACMA ada exhibition khusus Roma. Jadi ini tergantung produser dan pemilik film mau spend berapa," kata Fauzan.
Meski tak lolos sebagai nominasi, Fauzan menilai Indonesia memang harus tetap mengirim wakil ke Oscar. Bukan hanya sebagai upaya mengenalkan film Indonesia ke anggota AMPAS, tapi juga demi memajukan kualitas perfilman lokal.
(bef)