DREAMERS.ID - Sudah 18 tahun tragedi menara kembar World Trade Center di Amerika Serikat runtuh karena hantaman dua pesawat komersial. Di balik serangan 11 September 2001 itu ternyata menyisakan berbagai kisah, termasuk kisah romansa yang menyentuh.
Melansir History via Liputan6, wanita bernama Deena menceritakan perpisahan terakhir dengan suaminya, Thomas Burnett Jr. via telepon. Thomas mengucapkan kata-kata terakhir sebelum pesawat yang ia tumpangi dijatuhkan dalam pembajakan 9/11.
"Aku akan mati. Ada tiga penumpang di sini yang ternyata pembajak, akan mencelakakan pesawat. Aku cinta padamu, sayang," kata Burnett.
Burnett diktahui adalah penumpang pesawat yang dibajak dan dijatuhkan teroris. Selain Burnett, pramugari di pesawat keempat tersebut yaitu Sandy Bradshaw juga sempat menelepon suaminya ketika pesawat dikuasai pembajak.
"Semua penumpang berlari ke bangku depan, dan saya mau pamit, harus pergi. Selamat tinggal," ujar Sandy, pasrah. Begitu juga sang suami, saat mendengar pesan tersebut, tak bisa berbuat banyak.
Di tanggal tersebut, Negeri Paman Sam itu dihantam teror besar-besaran. Empat pesawat dibajak dan dijatuhkan ke lokasi vital. Dua di antaranya ditabrakkan ke gedung World Trade Center yang terkenal dan menjadi pusat bisnis dunia. Satu pesawat juga dijatuhkan ke Markas Militer AS, Pentagon.
Kejadian mengerikan dimulai pada pukul 08.45 waktu setempat. Pesawat pertama, yakni American Airlines Boeing 767 yang memuat 20 ribu galon bahan bakar dibajak dan dijatuhkan ke menara utara gedung kembar WTC, New York. Lantai 80 hingga lantai 110 dan puncak menara langsung terbakar seketika. Saat itu, para eksekutif sedang sibuk bekerja.
Ribuan orang di dalamnya langsung tewas seketika. Saat jutaan pasang mata tertuju di menara utara, 18 menit kemudian, pesawat kedua pesawat American Airlines lainnya, Boeing 767 dengan nomor penerbangan 175 muncul dari balik awan, kemudian menghantam lantai 60 menara selatan.
Sementara gedung tersebut meledak dahsyat, fokus warga juga teralihkan ketika pesawat American Airlines lain dengan nomor penerbangan 77 menghujam markas Pentagon. Sebanyak 125 prajurit tewas, termasuk 64 orang yang ada di dalam pesawat tersebut.
Tak lama, menara utara Gedung WTC ambruk dengan kepulan asap dan tebu ekstra tebal yang menyebabkan hampir 3.000 orang di sekitarnya termasuk 343 petugas pemadam kebakaran serta 23 polisi New York turut tewas.
"teroris memang berhasil meruntuhkan fondasi gedung terbesar di negeri ini, tapi mereka tidak akan bisa meruntuhkan fondasi negara kami. Mereka bisa menghancurkan baja yang kuat, tapi tidak akan bisa menghancurkan tekad kami." Tegas Presiden AS kala itu, George W. Bush.
Menurut laporan media internasional, teror 9/11 ini dilakukan oleh 19 teroris di bawah komando pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden. Dari 19 pembajak, 15 orang di antaranya merupakan warga Arab Saudi. Beberapa pelaku telah tinggal di AS selama lebih daru satu tahun.
(rei)