DREAMERS.ID - Secara keyakinan dalam konteks agama, asal usul manusia memang sudah jelas tertera dalam masing-masing kitab suci. Namun nampaknya tidak bagi ilmu pengetahuan yang akhirnya memunculkan teori konspirasi di mana tak sedikit tokoh-tokoh seperti dokter atau profesor yang mendukungnya.
Sebagian besar memang sulit untuk dipercaya, namun dengan sedikit penjelasan, setidaknya bisa menambah wawasan soal keberagaman ilmu pengetahuan yang memang berkembang pesat di tengah masyarakat dunia.
Melansir Listverse via Liputan6, teori pertama yang muncul bernama teori planet penjara. Artinya, manusia awalnya adalah ahanan para alien yang dibuang ke bumi sebagai tempat pengasingan. Namun akhirnya, si tahanan alias manusia justru semakin maju dan mendominasi isi planet ini.
Memang banyak ditolak, salah satu alasannya adalah manusia zaman purba jelas maish belum canggih secara perilaku. Jika manusia berasal dari planet lain, tentu mereka telah memiliki perilaku ‘beradab’ yang dibawa dari planet asal mereka.
Disebut masih berkaitan dengan teori di atas, manusia hingga kini masih beradaptaasi dengan kondisi Bumi, dibuktikan dengan kondisi manusia yang selalu dalam keadaan sakit. Tidak percaya? Manusia tidak pernah benar-benar dalam kondisi fit.
Pasti ada saja keluhan-keluhan kecil seperti demam, sariawan atau yang sepele adalah sakit punggung. Dampaknya memang tidak besar, namun hal tersebut dipercaya selalu ada. Sakit punggung sendiri disebut teori konspirator sebagai efek gravitasi Bumi yang terlalu tinggi, ketimbang planet asli dari nenek moyang kita.
Baca juga: Ilmuwan NASA Buktikan Bahwa Terdapat Semesta Lain Selain di Bumi, Parallel Universe is For Real?
Ada lagi argumen lain soal reaksi manusia terhadap matahari, hampir semua hewan baik-baik saja berada dalam sorotan sinar matahari. Sementara manusia, terkena sengatan matahari memiliki dampak buruk, seperti iritasi hingga kanker kulit. Pun sementara hewan bisa menatap matahari, tapi tidak dengan manusia. Ini adalah salah satu teori konspirasi asal-usul manusia yang kontroversial.Selanjutnya, para hli tidur mengatakan jika waktu 24 jam tidak selaras dengan jam tubuh manusia. Karenanya, berbagai permasalahan tidur pun mengganggu, ini juga yang dipercaya membuat kita merasa tidak pernsh cukup tidur. Berbagai permasalahan tidur selalu disalahkan atas kurangnya jam istirahat melebihi jam produktif.
Hal ini jadi justifikasi para teori konspirator yang menyebut jika bisa jadi di planet asal manusia, waktunya lebih dari 24 jam. Hingga kini, manusia masih berjuang menyesuaikan jam tubuhdengan waktu rotasi bumi, yaitu 24 jam.
Profesor ekologi yang juga penulis buku, Ellis Silver menyebut jika kelahiran manusia adalah hal paling rumit. Jika dari dunia hewan, kelahiran cenderung terlihat tidak rumit, bersifat rutin dan ‘mudah’. Terlebih, pertumbuhgan manusia bisa dibilang cukup lambat. Dalam beberapa waktu atau hari, mamalia bisa berjalan tak lama setelah lahir, sedangkan manusia butuh pengasuhan bertahun-tahun.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature menyimpulkan bahwa manusia memiliki 223 gen tambahan yang diperoleh dari evolusi untuk adaptasi dengan bakteri yang ada di Bumi. Gen tambahan ini adalah yang disebut teori konspirator sebagai adaptasi nenek moyang kita ketika memijak Bumi, dan jadilah umat manusia seperti sekarang. Jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, tambahan gen disebut tak sebanyak itu.
Tentu saja hal di atas masih dalam ranah perdebatan dan merupakan konspirasi yang butuh banyak penelitian, serta belum perlu untuk dipercaya lebih jauh.
(rei)