DREAMERS.ID - Gerindra nampaknya mulai jengah disebut ‘berkhianat’ akan melipir ke kubu Jokowi dan melepaskan titel oposisinya karena pertemuan dengan Jokowi yang dinilai banyak pihak ‘mesra’. Salah satunya adalah tudingan ingin mendapat jabatan di pemerintahan baru nantinya.
Politikus Gerindra Andre Rosiade pun membantah hal tersebut dengan mengatakan Partai Gerindra maupun Prabowo Subianto tak akan tergoda hanya dengan iming-iming jabatan tersebut. Mereka bangga mengukuhkan posisi oposisi selama 10 tahun.
"Miris membaca tuduhan kepada Pak @prabowo yang disebutkan tergiur kursi kabinet karena mau silahturahim dengan Pak @jokowi. Saya ingin tegaskan kami @Gerindra adalah partai yang tidak gampang tergoda kursi kabinet dan jabatan lainnya," kata Andre di akun Twitter @AndreRosiade.
Baca juga: Bocoran dari Relawan: Jokowi Fix Tegaskan Gerindra Masuk Koalisi?
Melansir Suara, Andre membeberkan jika tawaran telah datang sejak menjadi oposisi di zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun semua tawaran yang datang tidak pernah diambil satu pun. Bahkan yang mengejutkan, Andre mengaku Gerindra ditawari untuk menunjuk orang sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019, sebelum akhirnya dipilih Ma’ruf Amin."(Tahun) 2009 sampai dengan 2014 kami ditawarkan kursi kabinet oleh Pak @SBYudhoyono tapi tidak kami ambil, 2014 sampai dengan 2019 kami juga ditawarkan Pak @jokowi kursi kabinet juga tidak kami ambil. 2018 pun kami ditawarkan kursi wapres untuk 2019 pun tidak kami ambil," ujar Andre.
"Lalu sekarang dengan gampang kami @Gerindra dan Pak @prabowo dituduh berkhianat karena iming-iming jabatan??? Kami 10 tahun beroposisi. Kami sejak berdiri sampai sekarang selalu berada di luar pemerintahan. Dan ini membuktikan kami konsisten dan tidak gampang tergoda," tandasnya.
(rei)