DREAMERS.ID - Baru-baru ini tidur dengan mulut terplester atau ‘Buteyko Breathing’ menjadi suatu tren yang juga dilakukan oleh penyanyi asal Indonesia, Andien Aisyah. Namun, tren ini ternyata menimbulkan pro dan kontra.
"Bernapas itu harus melalui hidung," kata Profesor Faisal Yunus, pengajar Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI dilansir dari CNNIndonesia.com.
"Tubuh memiliki mekanisme untuk mengolah udara yang masuk melalui hidung. Ketika bernapas lewat hidung, udara yang masuk akan disaring, disesuaikan suhunya, baru ke paru-paru."
Namun, dibeberapa kondisi bernapas dapat dilakukan lewat mulut. Misalnya karena kondisi penyakit tertentu seperti polip, sinus, dan beberapa penyakit lainnya yang diderita oleh si pasien.
Berikut ini ada beberapa penyakit akibat memiliki kebiasaan bernapas lewat mulut.
1. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada bronkus atau saluran utama pernapasan. Bronkus berfungsi untuk membawa udara dari luar hingga menuju paru-paru.
Penyebab utama dari penyakit ini adalah infeksi virus, tetapi ada kondisi-kondisi yang membuat orang rentan terkena bronkitis salah satunya paparan zat-zat berbahaya seperti debu atau kotoran di udara.
Orang yang terkena bronkitis akan mengalami gejala antara lain, batuk secara terus-menerus disertai nyeri di dada, sakit tenggorokan, penurunan kesadaran, mual, muntah dan diare.
2. Sesak napas
Sesak napas atau asma adalah kondisi peradangan dalam bronkus. Peradangan ini membuat bronkus menjadi membengkak, menyempit dan memproduksi lendir berlebih sehingga napas menjadi sesak.
Baca juga: Hati-hati, Penderita Penyakit Ini Terlarang Melakukan Plester Mulut Saat Tidur
Bagi mereka yang memiliki asma, udara kotor yang penuh polutan bisa memicu sesak napas. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki gangguan pernapasan bisa merasakan sesak napas meski tak separah penderita asma.3. Infeksi saluran napas
Infeksi saluran pernapasan ada dua macam yakni di bagian atas yang mempengaruhi hidung, sinus dan tenggorokan. Sedangkan di bagian bawah meliputi saluran udara dan paru-paru.
Infeksi ini ditandai dengan gejala radang tenggorokan, batuk kering, demam ringan, mata berair, suara serak, hidung tersumbat dan flu. Infeksi ini juga diakibatkan karena udara tidak tersaring dengan baik, karena melewati rongga mulut.
4. TBC
Pada umumnya TBC menyerang paru-paru tetapi bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan organ lain. Bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk dan menyerang jaringan tubuh. bakteri biasanya ditularkan melalui saluran udara.
Saat bakteri sudah melalui masa inkubasi, gejala kemudian terlihat seperti, batuk berdahak selama dua minggu atau lebih, batuk darah, demam, sesak napas, meriang, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan dan tubuh lemah.
Profesor Faisal juga mengungkapkan bahwa praktik memplester mulut saat tidur untuk bernapas lewat hidung adalah hal yang ekstrem untuk dilakukan, karena ada cara lain untuk membantu kita bernapas lewat hidung.
"Itu cara yang ekstrem, bisa kok melatih bernapas lewat hidung dengan cara bernapas dalam-dalam kemudian keluarkan lagi perlahan. Itu sudah termasuk latihan pernapasan."katanya
(Rie127)