DREAMERS.ID - Tak hanya korporasi atau perusahaan yang mengembangkan kekuatan ekonomi dan keuangannya, ternyata kelompok teroris juga memiliki bisnis tertentu untuk mengembangkan kekuatan organisasinya, terutama dari segi ekonomi.
Via laman Kompas, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan jika kelompok Jemaah Islamiyah (JI) memiliki perkebunan sawit sebagai sumber dananya.
"Ini sedang dikembangkan, tahapan pembangunan kekuatan ini tentunya harus didukung oleh kemampuan ekonomi. Mereka sedang mengembangkan basic ekonomi mereka itu dengan beberapa usaha yang mereka bangun yaitu usaha kebun," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf
Diketahui pula selain untuk membiayai kebutuhan operasional organisasi, dana tersebut juga dialokasikan untuk gaji para petinggi organisasi teroris tersebut. Kelompok ini juga membiayai para rekrutan untuk mengikuti latihan militer di negara seperti Suriah."Masih didalami bahwa pejabat-pejabat di dalam struktur organisasi JI. Ini juga digaji, gaji besarannya Rp 10 juta-Rp 15 juta (per bulan)," kata Dedi.
Hal ini menyusul penangkapan PW atau pimpinan organisasi dan empat petinggi kelompok JI lainnya oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Polisi menangkap PW di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6) beserta istrinya berinisial MY.
Kelompok ini diketahui berafiliasi dengan Al Qaeda dan meski belum memiliki rencana serangan, kelompok tersebut sedang mengembangkan kekuatan. Tujuannya membangun khilafah dan Densus 88 masih mendalami jauh kasus ini.
(rei)