DREAMERS.ID - Bukan hal baru atau asing jika Ibu Kota Jakarta terkenal dengan kemacetannya sejak dulu. Bahkan menjadi kota dengan kondisi paling macet nomor 7 di dunia. Namun fakta terbaru menyatakan jika DKI Jakarta mengalami penurunan tingkat kemacetan.
Melansir laman CNN Indonesia, sebuah data dirilis aplikasi peta TomTom yang menyebut macet Jakarta turun sekitar 8%. Pengamat Tata Kota Nirwono Joga pun mengatakan jika selama beberapa tahun terakhir, kemacetan di jalan-jalan utama Jakarta berimbas ke wilayah sekitar karena proyek-proyek infrastruktur.
Namun ternyata setelah proyek-proyek itu selesai dan mulai digunakan hampir bersamaan imbasnya beralih ke lalu lintas. Namun bukan berarti semua faktor turunnya kemacetan datang karena pembangunan transportasi massal.
"Faktor utama berkurangnya kemacetan lalin adalah telah rampungnya sebagian besar proyek infrastruktur seperti Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Raya Terpadu (LRT)," kata Nirwono.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
Selain transportasi massal, sejumlah pembangunan infrastruktur yang telah selesai dan telah digunakan pun mempengaruhi. Seperti proyek untuk menunjang gelaran Asian Games 2018, jalan tol, jalan layang, underpass dan penataan trotoar sempat membuat Jakarta macet selama dua tahun belakangan.Sebaliknya, Nirwono justru mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang dinilainya selama dua tahun terakhir tidak ada kebijakan yang signifikan untuk menekan angka kemacetan. Justru menurutnya, dengan mengizinkan kembali sepeda motor melewati Jalan Sudirman-Thamrin justru merangsang masyarakat menggunakan kendaraan pribadi ke arah pusat Jakarta.
"Pencabutan pembatasan motor melintas Jalan Thamrin justru kontradiktif dengan mengajak orang beralih ke transportasi massal maupun mengurangi kemacetan lalin di pusat kota," ucap dia.
Sebelumnya Tom Tom merilis bahwa kota dengan predikat paling macet secara berturut-turut tingkat dunia adalah Mumbai (India), Bogota (Kolombia), Lima (Peru). Kemudian New Delhi (India), Moskow (Rusia), Istanbul (Turki), dan Jakarta. Berdasarkan perhitungan aplikasi tersebut, Jakarta memiliki penurunan kepadatan lalu lintas paling signifikan sejak 2017 silam yakni 8 persen.
(rei)