DREAMERS.ID - Beberapa waktu yang lalu Huawei dinyatakan masuk daftar hitam pemerintas Amerika Serikat (entity list) ihwal bisnis dan perdagangan. Sejak saat itu, satu per satu perusahaan AS pun mulai membatasi hubungan bisnisnya dengan vendor asal China tersebut.
Pemerintah AS memang menangguhkan pemblokiran Huawei selama 90 hari, tapi hal itu tidak menyurutkan perusahaan asal AS lain untuk ikut memutuskan kemitraannya dengan Huawei. Selain perusahaan, sejumlah lembaga standarisasi teknologi juga mencoret nama Huawei dari daftar anggota.
Adalah SD Association, organisasi non-profit yang membuat standarisasi kartu memori dan melisensi logo SDA, menghapus Huawei dari keanggotaan. Keputusan itu dilakukan mengingat organisasi ini berbasis di California, AS, dan karena itu tunduk pada kebijakan entity list.
Baca juga: Bersaing dengan Google, Huawei Luncurkan Petal Maps di 140 Negara
Hal serupa juga dilakukan organisasi standarisasi Wi-Fi, Wi-Fi Alliance. Organisasi yang berbasis di Austin, Texas ini membuat sertifikasi dan mengembangkan versi baru dari jaringan Wi-Fi yang diaplikasikan di seluruh dunia.Selain kedua organisasi itu, badan standarisasi USB dan RAM, JEDEC yang berbasis di Virginia juga tidak lagi memasukan Huawei ke dalam daftar anggotaan mereka. Mengutip dari Kompas, Huawei mundur secara sukarela dari organisasi ini.
Frank Yang, perwakilan sekaligus vice-chairman Huawei di JEDEC sempat terdaftar sebagai direktur JEDEC. Setelah pengunduran diri tersebut, namanya tidak lagi masuk dalam daftar direktur, sebagaimana dimuat dalam situs resmi JEDEC.
Kemungkinan, efek didepaknya Huawei dari tiga organisasi itu akan terasa pada smartphone Huawei mendatang. Ini akan menjadi PR baru bagi Huawei, sebab fitur-fitur yang digawangi ketiga organisasi di atas mungkin akan sulit hadir di smartphone Huawei mendatang. Huawei masih punya peluang untuk memproduksi sendiri, tapi tentu suaranya akan sulit mempengaruhi standarisasi badan yang banyak diisi perusahaan-perusahaan barat.
(fzh)