DREAMERS.ID - Kepolisian Jepang dilaporkan telah menangkap seorang pria yang diduga sebagai pelaku penikaman massal di daerah Kawasaki, yang hanya disebut berusia sekitar 40-an hingga 50-an tahun. Laporan media nasional menyebut jika pelaku ditangkap di lokasi kejadian.
Via laman Detik, pelaku ditangkap usai beraksi pada Selasa (28/5) pagi waktu setempat. Pelaku juga sempat menikam dirinya sendiri sebelum ditangkap dalam keadaan luka parah setelah menikam dirinya sendiri di bagian leher.
Bersamaan dengan itu dua bilah pisau ditemukan di sebuah taman dekat lokasi kejadian. Pelaku itu tidak disebut lebih lanjut identitasnya oleh otoritas setempat, namun seorang saksi mata sempat mengutarakan kesaksiannya.
"Saya melihat seorang pria memegang pisau... Saya tidak bisa melihat dengan jelas, tapi tampaknya dia menikam dirinya sendiri di leher," tutur seorang saksi mata kepada NHK.
Baca juga: [Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!
Sedikitnya dua orang termasuk anak-anak tewas setelah otoritas setempat menyebut keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda vital (kehidupan). Istilah itu biasa dipakai untuk menyebut korban yang telah meninggal, namun kematiannya belum disertifikasi resmi oleh pejabat medis profesional.Sekitar 17 orang lainnya, dengan beberapa di antaranya anak-anak, mengalami luka-luka dalam insiden ini. Dua anak di antaranya, yang disebut berjenis kelamin perempuan dan berusia 6-7 tahun, dilaporkan mengalami luka ringan. Kondisi korban luka lainnya tidak diketahui pasti.
"Saya mendengar suara ambulans dan saya melihat seorang pria tergeletak di dekat sebuah halte berlumuran darah," tutur seorang saksi yang enggan disebut namanya, kepada NHK.
"Ada sebuah halte lainnya di dekat sebuah Sekolah Dasar dan saya juga melihat siswa Sekolah Dasar tergeletak di aspal... Ini merupakan lingkungan yang tenang, sungguh menakutkan melihat hal semacam ini terjadi," imbuhnya.
Kasus ini langsung menarik perhatian dunia karena Jepang terkenal dengan masuk sebagai salah satu negara dengan angka kriminal terendah di dunia. Serangan massal semacam ini pun dilaporkan sangat jarang terjadi.
(rei/image: Detik)