DREAMERS.ID - Sejak pemerintah mengumumkan pembatasan akses media sosial, warganet mulai menggunakan aplikasi koneksi seperti VPN (virtual private network) untuk mengakali kebijakan tersebut. Namun Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar pengguna tidak melakukannya.
Rudiantara menyebut bahwa VPN yang tak jelas berpotensi bisa mengobrak-abrik data pribadi penggunanya. "Kami sudah memperhitungkan salah satunya melalui VPN, selalu dikatakan bisa bypass lewat VPN, namun hindari VPN karena (kalau kita menggunakan) VPN gratis bisa terdampak terbukanya data-data pribadi," ujarnya dalam sebuah wawancara, Kamis (23/5).
Baca juga: Ramai Imbauan Tak Pakai VPN Saat Transaksi Internet Banking, Begini Penjelasannya
Selain itu, menurut Rudiantara, penggunaan VPN juga bisa menjadi akses bagi masuknya malware ke smartphone. "Kalau gratis, hindari. Pokoknya hindari menggunakan aplikasi WhatsApp melalui VPN," tegasnya. Kecuali pengguna internet mau membayar sebesar Rp 2-3 juta untuk mengakses VPN berbayar, lebih baik mereka menghindari penggunaan VPN.Rudiantara mencontohkan penggunaan VPN yang marak dilakukan di Tiongkok karena akses terhadap aplikasi-aplikasi luar yang diblokir. "Di Tiongkok, WhatsApp tidak bisa, tetapi menggunakan VPN bisa, tetap berbahaya memakai VPN," tegasnya.
Terkait dengan kapan pemerintah akan membuka akses penuh terhadap media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp, Rudiantara tak memberikan tanggal pastinya. Ia hanya menuturkan, jika situasi dirasa sudah kondusif, pemerintah akan membuka akses penuh ke media sosial. "Saya tidak bisa tetapkan besok atau lusa (membuka akses ke media sosial), saya harap situasi kembali normal," tuturnya.
(fzh)