DREAMERS.ID - Tanggal 15 Maret diperingati sebagai World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia sebagai bentuk kesadaran akan masalah dan gangguan tidur yang dialami orang di seluruh dunia. Tahun ini, WSD mengusung tema Healthy Sleep, Healthy Aging yang berarti tidur yang sehat menciptakan penuaan yang sehat.
Survei terbaru dari Royal Phillip menunjukkan bahwa masyarakat dunia semakin kurang tidur. Penelitian tersebut menemukan orang hanya tidur sebanyak 6,3 jam pada hari kerja dan 6,6 jam di akhir pekan. Waktu ini lebih rendah dibandingkan waktu tidur yang direkomendasikan oleh WHO yakni delapan jam setiap hari.
Studi yang dimuat dalam laporan The Global Pursuit of Better Sleep Health ini melibatkan lebih dari 11 ribu orang dewasa di 12 negara di dunia. Survei ini memberi pertanyaan kepada para partisipan soal sikap, persepsi, dan perilaku yang berkaitan dengan tidur pada Januari lalu.
Baca juga: Latihan Fisik Para Artis Korea yang Bisa Kamu Tiru untuk Tetap Bugar
Selain kurang tidur, sebanyak 44 persen partisipan mengatakan bahwa tidur mereka memburuk dalam lima tahun terakhir. Sementara 62 persen partisipan menggambarkan tidur mereka 'agak' atau 'tidak sama sekali' baik.Tidur yang tidak berkualitas ini berdampak langsung terhadap aktivitas sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan 60 persen partisipan merasa kantuk pada siang hari. Menurut survei ini, di negara Asia Pasifik penyebab utama kurang tidur adalah stres karena khawatir atau tekanan sebanyak 50 persen.
Kurang tidur juga disebabkan oleh gangguan lingkungan tidur sebanyak 32 persen, gangguan hiburan seperti televisi dan media sosial 27 persen, masalah kesehatan 23 persen, minuman berkafein dan obat-obatan 18 persen, serta pasangan yang mendengkur 17 persen.
(fzh/CNN)