DREAMERS.ID - Meskipun akan mencatatkan sejarah tersendiri, namun Pemilihan Umum Serentak tahun 2019 untuk ranah legislatif dinilai tidak terlalu diperhatikan oleh masyarakat. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengakui jika Pemilu Serentak 2019 masih belum tertata dengan baik.
Hal ini terjadi karena fokus publik lebih cenderung kepada pemilu presiden dibandingkan pemilu lengislatif. Menurut Pranomo, ini merupakan konsekuensi dari Pemilu Serentak.
Dikutip dari Kompas, “Keserentakannya belum tertata dengan baik, antara Pemilu nasional dan pemilu daerah masih campur aduk. Sehingga isu-isu nasionalnya terlalu dominan,” ucap Pranomo saat dihubungi, Minggu (3/3/2019).
Baca juga: ‘Siap Sayang’ Sampai ‘My Love’, Deretan Chat Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang Terkena Kasus Asusila
Pramono menambahkan jika konsekuensi ini tak dibayangkan oleh DPR dan Pemerintah pada saat menyusun Undang-Undang Pemilu. Sehingga mengakibatkan tidak terlihatnya pemilu legislatif karena tertutup oleh meriahnya pemilihan presiden 2019. Hanya beberapa partai dan caleg saja yang mendapat keuntungan langsung dari pemilu serentak.Oleh karena itu, Pranomo meminta kepada publik untuk aktif memperhatikan para calon legislatif yang ada di tingkat DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, maupun DPD, agar tidak salah pilih wakil rakyat.
“Sekarang kewenangannya ada di pemilih, dan tentu di sisi lain KPU terus akan menyampaikan informasi dan menyediakan informasi. Kemudian masyarakat sipil bagaimana juga mengedukasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas,” ujar Pranomo.
(nino)