DREAMERS.ID - Pemerintahan Jokowi berhasil membeli 51 persen saham PT Freeport, pada akhir Desember 2018 lalu, melalui Induk Industri Pertambangan yang dipimpin PT Inalum senilai 54 triliun rupiah. Tidak sedikit yang masih mempertanyakan apa keuntungan dari memiliki setengah saham Freeport bagi bangsa.
PT Inalum (Persero) memaparkan sedikitnya ada sembilan keuntungan yang di dapat Indonesia divestasi (pengurangan beberapa jenis aset) saham PT Freeport ke pemerintah Indonesia, di antaranya adalah dari sisi finansial, teknologi, dan di bawah induk kendali pemerintah.
Dikutip dari CNN Indonesia, PT Freeport diketahui mendapatkan laba sebesar US$ 2 miliar per tahun 2013 hingga 2014. Setelah mengambil 51 persen saham, maka lama bersih yang didapatkan prediksinya bisa lebih dari itu, “Jika Inalum memiliki 51 persen maka, perusahaan akan diproyeksi mendulang US$18miliar (Rp 261 triliun) laba bersih dari PTFI dalam kurun waktu tersebut,” menurut keterangan resmi dari PT Inalum, pada Minggu (24/2).
Selain itu, ada pula keuntungan untuk manajemen yang didapatkan oleh Indonesia, yaitu Indonesia memiliki pengaruh signifikan untuk menentukan dividen, anggaran dasar hingga jajaran direksi dan komisaris. Ketiga, posisi PT Freeport menjadi dibawah kendali pemerintah karena status Kontrak Karya yang berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus.
Baca juga: Surga Dunia Tersembunyi di Papua, Tanaman Langka Sampai Bertemu Burung Cendrawasih
Keempat, perusahaan PTFI memiliki cadangan emas terbesar di dunia sebesar US$ 150 miliar atau Rp 2.190 triliun. PT Inalum mengatakan divestasi itu menguntungkan bagi masyarakat Papua. Saat ini, masih ada perbincangan antara Pemprov Papua dan Pemkab Mimika terkait dengan pembentukan BUMN untuk menampung saham PT Freeport.Keuntungan keenam yang didapat adalah penyerapan tenaga kerja lokal. Hingga Maret 2018, jumlah tenaga kerja lokal yang direkrut sebanyak 7.028 dengan jumlah karyawan lokal sebanyak 2.888 orang. Keuntungan ketujuh adalah perusahaan mengembangkan kapasitas masyarakat di daerah operasional.
Selain itu, keuntungan lainnya adalah menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat daerah Papua, “Sekitar 90 persen kegiatan ekonomi 300 ribu penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI. Di masa depan, pengembangan ekonomi lokal akan menjadi salah satu prioritas,” jelas Inalum.
Keuntungan yang terakhir adalah untuk para ahli teknologi dan pengetahuan. PT Inalum menyatakan tambang bawah tanah Grasberg adalah tambang yang sedikit rumit jadi cocok untuk menjadi tempat belajar yang baik untuk belajar para ahli tambang Indonesia untuk belajar.
(nino)