DREAMERS.ID - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyatakan anggaran biaya untuk pelaksanaan Pemilu 2019 lebih hemat dibandingkan Pemilu 2014. Hal ini diklaim berkat efisiensi pengadaan logistik seperti kotak suara kardus dan system pengadaan logistik online melalui e-katalog.
"Perlu kami infokan, KPU melakukan penghematan dari anggaran logistik yang di anggaran 2018 itu kurang lebih sekitar Rp548 miliar,” kata Pramono Ubaid Tanthowi, Komisioner KPU, menguttip IDN Times. Pramono menyebut pengadaan kotak suara kardus dan bilik suara bisa menghemat 30 persen anggaran.
Ia mencontohkan, dari nilai kontrak untuk produksi kotak suara pihaknya mengeluarkan Rp284,1 miliar. Sementara anggaran yang disiapkan KPU adalah Rp948,1 miliar. Sehingga, penghematan anggaran mencapai Rp663,9 miliar atau sekitar 70,03 persen.
Lalu untuk bilik suara hanya menggunakan Rp59,8 miliar dibanding dari total anggaran yang berjumlah Rp196 miliar. Ada penghematan anggaran senilai Rp136,2 miliar atau sekitar 69,49 persen.
Proses pengadaan logistik Pemilu juga sepenuhnya dilakukan secara online, yakni e-katalog yang diklaim menekan biaya hingga 85 persen dari harga penghitungan sendiri. Proses lelang secara online ini sangat efisien dan transparan untuk pengadaan logistik Pemilu karena biaya pendistribusian digabung dengan biaya pengadaan melalui e-katalog.
"Jadi kami akan dorong pada saatnya nanti seluruh logistik Pemilu harus diadakan melalui e-katalog. Supaya terjadi penghematan yang luar biasa besar," jelas Arief di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/11) lalu.
(bef)