Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Mengenal Istilah 'Unicorn' di Dunia Startup yang Jadi Pembahasan di Debat Kedua Pilpres 2019

18 Februari 2019 12:12 | 1745 hits

DREAMERS.ID - Dalam debat kedua Pilpres 2019 pada Minggu (18/2) malam tadi, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sempat melontarkan pertanyaan kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal upaya mendukung pengembangan unicorn.

Sebagai informasi, unicorn merupakan istilah yang sangat familiar di dunia perusahaan rintisan atau startup. Istilah unicorn digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan privat yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar.

Mengutip dari CNN, istilah unicorn di dunia startup pertama kali diperkenalkan oleh pemodal kapital Aileen Lee pada tahun 2013. Lee menggunakan istilah unicorn untuk mendefinisikan perusahaan teknologi yang dinilai memiliki ide dan solusi tak biasa dengan valuasi lebih dari US$1 miliar. Sebagai informasi, valuasi startup merupakan nilai ekonomi dari bisnis yang digeluti suatu perusahaan rintisan.

Perusahaan yang mengantongi status unicorn berdasarkan penilaian yang dikembangkan oleh pemodal ventura dan investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan. Semua unicorn sejatinya adalah startup, hanya nilainya dinilai berdasarkan potensi pertumbuhan dan perkembangan bisnis.

Baca juga: Kelihatannya Sederhana, Outfit Casual Nam Joo Hyuk di 'Start-Up' Mahal Lho

Berdasarkan laporan Corporate Finance Institute (CFI), penilaian untuk dicap sebagai unicorn tidak ada kaitannya dengan kinerja keuangan masing-masing perusahaan atau data fundamental lainnya. Perlu dicatat tidak sedikit perusahaan teknologi dunia yang sudah mengantongi status unicorn namun belum menghasilkan keuntungan.

Untuk mengantongi status unicorn merupakan proses yang melibatkan berbagai pertimbangan dari banyak faktor. Termasuk perkiraan pertumbuhan bisnis satu perusahaan dalam jangka panjang. Di samping itu, pemodal kapital dan investor kerap mempertimbagkan aspek rumit lainnya termasuk soal keberlangsungan satu model bisnis. Terlebih jika satu bisnis menjadi perusahaan pertama di suatu industri yang membuat proses penilaian menjadi semakin kompleks.

Berdasarkan riset CB Insight, hingga Januari 2019 ada lebih dari 300 unicorn di seluruh dunia. Beberapa unicorn bahkan sudah 'naik kelas' dengan mengantongi status sebagai decacorn (valuasi US$10 miliar) dan hectocorn (valuasi US$100 miliar).

Kelima perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia menurut CB Insight yakni Toutiao atau Bytedance (US$75 miliar), Uber (US$72 miliar), Didi Chuxing (US$56 miliar), WeWork (US$47 miliar), dan Airbnb (US$29,3 miliar).

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio