DREAMERS.ID - Disadari atau tidak, kita sering membuka banyak tab atau jendela saat browsing di laptop maupun smartphone. Banyak orang yang melakukan kebiasaan ini, terutama mereka yang sehari-hari bekerja dan beraktivitas di depan layar.
Ternyata hal tersebut berhubungan dengan mekanisme kerja otak manusia. Menurut Ellen Scott dari Metro, pembukaan banyak tab dan membiarkannya terbuka adalah cara otak kita melakukan multitasking, seperti dikutip dari Merdeka.
Padahal menurut penelitian yang dikutip oleh Travel Leisure menyebut bahwa otak kita sebenarnya tidak pernah bisa efektif dalam melakukan multitasking. Justru, otak kita melompat dengan cepat dari satu tugas ke tugas lainnya, dan konsentrasi hilang seketika perhatian teralih. Nah, membuka banyak tab sekaligus adalah cara otak kita untuk berpikir bahwa kita melakukan multitasking padahal sebenarnya otak kita kewalahan.
Namun hal ini bukan hanya mekanisme otak untuk berpikir kita sedang multitasking, namun membuka banyak tab adalah perlindungan otak kita terhadap kebosanan. Membuka banyak tab browser menjustifikasi otak kita agar kita berpikir bahwa kita sedang memiliki sesuatu yang dilakukan, sehingga tak bosan.
Lebih lanjut, hal ini merupakan bentuk "Internet FOMO". FOMO adalah sebuah istilah yang berarti Fear of Missing Out, yang merupakan permasalahan umat manusia zaman sekarang yang takut akan ketinggalan berita atau sesuatu di media sosial atau media online. Oleh karena itu otak kita mencegah untuk menutup tab media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Hal ini sebenarnya bukan hal yang baik. Penelitian serupa menyebut bahwa "multitasker media kelas berat" yang termasuk di dalamnya adalah membuka banyak tab, akan mendapat hasil buruk di tes kognitif, dibanding orang yang tidak mencoba mengonsumsi media dengan terlalu cepat.
Situs Lifehacker juga menyebutkan bahwa untuk memaksimalkan kinerja laptop, PC, atau smartphone, hanya buka maksimal 8 tab dan jangan lebih. Namun hal ini ternyata tak cuma soal kinerja gadget, tapi kesehatan mentalmu.
(fzh)