Dreamland
>
Lifestyle
>
Article

Rugikan Pemerintah, Mengapa Masih Banyak Orang Beli Smartphone Ilegal di Black Market?

30 Januari 2019 10:28 | 19584 hits

DREAMERS.ID - Meski ilegal, nyatanya masih banyak orang yang memilih untuk membeli barang di black market atau pasar gelap. Ponsel adalah salah satu produk yang paling banyak diburu saat berbicara tentang black market. Jika ditanya mengapa, pasti harga yang jauh lebih murah adalah faktor utamanya.

Namun selain harga, ternyata ada faktor lain yang mendorong calon pembeli berminat untuk memilih ponsel ilegal, yaitu gengsi. Mereka memilih membelinya dari pasar gelap karena jenis ponsel tertentu tidak mendarat di Indonesia namun tersedia di black market. 

Kepada CNN, Puspita, seorang calon pembeli di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Jakarta mengungkapkan hal tersebut. Ia mengungkap sebelumnya pernah membeli ponsel ilegal karena alasan harga. Beberapa tahun lalu, dia pernah membeli iPhone 5S karena harga miring yang ditawarkan. 

Puspita membeli iPhone 5S refurbished dengan harga sekitar Rp8 juta. Saat itu, harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan distributor resmi yang menurut pengakuan Puspita menjual hingga Rp15 juta. Ponsel refurbished adalah ponsel rusak yang dirakit ulang dan dijual kembali.  "Karena keuangan menipis dan ternyata harganya murah, akhirnya saya beli. Saat itu, ponsel ilegal bisa lebih murah Rp3 juta dibandingkan iPhone 5S di iBox," tutur Puspita.

Baca juga: Pemerintah Sudah Blokir Ponsel BM, 2 Perangkat Elektronik Ini Juga Kena Aturan IMEI

Ditemui terpisah, Faisal pun mengaku sempat membeli Redmi Note 3 dengan slot SIM 4G ilegal di sebuah situs e-commerce beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan karena versi 4G ponsel itu tidak mendarat di Indonesia. Bahkan ia mengaku Redmi Note 3 3G resmi di Indonesia lebih mahal Rp100 ribu dibandingkan Redmi Note 3 4G ilegal.

Dalam kesempatan berbeda, seorang calon pembeli di pusat perbelanjaan lain bernama Puspita pun pernah membeli ponsel ilegal Xiaomi Mi 8 yang tidak mendarat di Indonesia. Xiaomi hanya mendaratkan Xiaomi Mi 8 Lite di Indonesia. "Jadi kalo saya memang ingin yang beda saja. Soalnya jadi kebanggaan tersendiri kalo saya punya ponsel BM, karena bisa punya yang orang lain tidak banyak punya," kata Puspita.

Hal senada diungkap oleh Muhammad Firman, Head of PR, ASUS Indonesia. Menurutnya, ROG Phone Asus sudah banyak beredar di e-commerce Indonesia, sebulan sebelum Asus Indonesia mengumumkan kehadiran ponsel tersebut. "ROG Phone dijual di Tokopedia harga Rp21 juta. Dari November 2018 udah ada yang jual. Kita launching resmi mid (pertengahan) Desember, harga Rp14 juta doang," tuturnya.

Lebih lanjut, menurutnya akibat aturan TKDN, pihaknya tak bisa memasukkan barang sesegera mungkin. Meski sudah diumumkan sejak Desember, tapi Firman menyebut produknya itu baru ada di pasaran sekitar Februari atau Maret. Baik pemerintah maupun vendor sangat dirugikan dengan hal ini, sehingga Firman sangat mendukung wacana pemerintah untuk menerapkan pemblokiran ponsel ilegal lewat IMEI yang akan diterapkan.

(fzh)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio