Dreamland
>
Berita
>
Article

Faktor yang Buat Presiden Filipina Duterte Ancam Perang Dagang dengan Indonesia

25 Januari 2019 12:10 | 10323 hits

DREAMERS.ID - Pemerintah Filipina yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte belakangan menggemborkan ancaman perang dagang dengan Indonesia atas dua faktor yang melatarbelakangi.

Via laman Kumparan, faktor pertama adalah Filipina mencegah produk minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia membanjiri pasar lokal di sana. Selain itu, Menteri Pertanian Filipina Manny Pinol juga mendapati defisit perdagangan Filipina dengan Indonesia yang makin melebar.

Menurut catatan Pinol, Indonesia mengekspor produk pertanian terutama CPO senilai USD 1 miliar ke Filipina. Sementara produk pertanian Filipina yang diekspor ke Indonesia hanya USD 50 juta. Filipina juga menginginkan Indonesia untuk membuka pasar untuk produk pertanian mereka.

"(Namun Indonesia) tidak memiliki niat untuk membuka pasarnya," ungkap Pinol.

Baca juga: Marah Karena SEA Games 2019 Dianggap Kacau, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Minta Usut Tuntas!

Tapi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, ada beberapa produk pertanian yang ingin diekspor Filipina ke Indonesia. Di antaranya pisang cavendish, nanas, dan bawang merah.

Jika permintaan pembukaan pasar Indonesia itu tidak dituruti, Filipina mengancam menghambat impor CPO Indonesia yaitu dengan memberikan tarif impor tinggi pada produk CPO Indonesia. "Sehingga kami dapat melindungi petani dan industri lokal dari kerugian. Menurut WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) kami dapat mengajukan klaim kerugian pada industri tersebut," tutur Pinol.

Pemerintah Indonesia pun akan mempelajari keinginan Filipina yang disebutkan oleh Kementerian Perdagangan. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan. Ia mengatakan ancaman dari Filipina adalah wajar karena mereka memiliki kepentingan melindungi produk dalam negerinya.

"Memang ada keluhan dari Filipina terkait akses pasar beberapa produk hortikultura ke Indonesia, di antaranya pisang cavendish, nanas, dan bawang merah," kata dia. "Saya tidak mendengar adanya perang dagang. Sudah wajar dan sah-sah saja kalau suatu negara berupaya melindungi industri dalam negeri dan terjadi lonjakan impor,"

(rei)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio