DREAMERS.ID - Kasus penipuan yang mengatasnamakan WhatsApp memang sering terjadi, mengingat itu adalah salah satu aplikasi chatting paling populer dan banyak digunakan. Namun sebagai pengguna, kita juga harus cerdas sehingga dapat terhindar dari tindak kejahatan tersebut.
WhatsApp menuturkan, pihaknya giat berupaya mengurangi pesan spam yang datang melalui sistem mereka. Melansir Detik, WhatsApp menyampaikan bahwa membuat ruang yang aman bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan satu sama lain adalah prioritas utama mereka.
Namun, seperti halnya dengan SMS biasa atau panggilan telepon, sangat memungkinkan bagi pengguna WhatsApp lain yang memiliki nomor telepon Anda untuk menghubungi Anda. "Oleh karena itu, kami ingin membantu Anda mengidentifikasi dan menangani pesan ini," tulis WhatsApp seperti dikutip dari blog resmi miliknya.
Baca juga: Tersebar Hoax Ratu Elizabeth Meninggal Dunia
WhatsApp memaparkan, pesan tak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah datang dalam berbagai format, seperti misalnya spam, penipuan (hoax), dan pesan pengelabuan (phishing). "Semua tipe pesan tersebut secara luas dikategorikan sebagai pesan tak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah yang mencoba untuk menipu dan mendorong Anda untuk melakukan tindakan tertentu," ungkapnya.Kita mungkin saja menjadi target skema penipuan di atas, baik melalui aplikasi whatsApp maupun email. Mengatasi upaya penipuan atas WhatsApp itu, sebenarnya bisa diatasi sejak awal. Caranya sebagai berikut:
- Pengirim pesan mengaku berafiliasi dengan WhatsApp.
- Pesan berisi instruksi yang meminta kalian untuk meneruskan pesan.
- Pesan mengklaim bahwa kalian dapat menghindari hukuman, seperti suspensi/blokir akun jika kalian meneruskan pesan tersebut.
- Pesan berisi imbalan atau hadiah dari WhatsApp atau orang lain.
Jika kita menerima pesan seperti itu, WhatsApp merekomendasikan pengguna untuk memblokir pengirim pesan, mengabaikan isi pesan dan menghapusnya. "Untuk melindungi kontak kalian dari potensi bahaya, mohon jangan pernah meneruskan pesan ini kepada orang lain," pungkas WhatsApp.
(fzh)