DREAMERS.ID - Negara maju seperti Jepang ternyata dikabarkan kekurangan tenaga kerja dan sangat membutuhkan hingga mengeluarkan solusi mempekerjakan imigran asing. Hal ini disebut karena kondisi penduduk Negeri Sakura itu yang berubah.
Salah satunya yang membuat darurat adalah jumlah manula atau orang tua yang semakin banyak. Karena bagaimana pun, tenaga kerja yang ideal adalah para pekerja yang masih berusia relatif muda. Dan hal ini membuat di setiap hotel, pusat perbelenjaan dan kafe Jepang mempekerjakan setidaknya satu imigran.
Demografi Jepang, melansir Detik, mengalami perubahan di mana masyarakatnya yang menua membengkak sementara kelompok mudanya menyusut. Belum lagi faktor pariwisata yang melesat jauh dan persiapan besar-besaran Olimpiade 2020 membuat Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja.
Baca juga: [Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!
Hingga pada 9 Desember lalu, parlemen Jepang menerima usulan Abe itu melalui perdebatan panjang. Jepang mempekerjakan pekerja migran dalam jumlah yang tak pernah mereka jalankan sebelumnya: 300 ribu pekerja asing dalam lima tahun ke depan, terhitung sejak April 2019.Undang-undang itu disebut menjadi perubahan bersejarah di Jepang yang tentu akan mengubah beberapa generasi ke depan. Di mana orang tua Jepang bertambah, orang asing yang jadi pekerja pun makin banyak.
Dari data yang tercatat, hampir 30% pekerja asing di Jepang adalah warga Cina, disusul Vietnam Filipina dan Brasil. Populasi di Jepang juga dikabarkan berkurang hampir 1 juta orang sejak 2010-2015. Sementara di 2017 sendiri, jumlah populasinya berkurang 227 ribu orang.
(rei)