DREAMERS.ID - Tak hanya menembak mati para pekerja pembangunan jembatan Trans Papua, namun Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengancam untuk mengusir semua warga non Papua yang tinggal di tanah yang dijuluki Bumi Cendrawasih itu.
Kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya tersebut tak hanya mengusir warga non Papua, namun memperingatkan jika perang akan segera dimulai. Namun pihak TNI dan Polri menjamin kondisi Papua akan aman dan kelompok Egianus bisa segera dilumpuhkan.
"Kepada warga Indonesia untuk tinggalkan Papua tiga bulan sebelum perang dimulai," kata juru bicara kelompok Egianus, Sebby Sambom, mengutip Detik.
Dilanjutkan oleh Sebby yang mewakili kelompok yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat itu mengatakan Indonesia telah menjajah Papua dan mengeruk kekayaan alamnya. Kelompok ini juga membantah menyerang dan membantai warga sipil pekerja di jalur Trans Papua.
Baca juga: Surga Dunia Tersembunyi di Papua, Tanaman Langka Sampai Bertemu Burung Cendrawasih
"Kami punya data intelijen, kami punya pemantauan yang melaksanakan proyek Papua adalah TNI dari Denzipur Jayapura. Kalau ada sipil yang jadi korban, itu tanggung jawab TNI," kata Sebby.Sebby juga membantah jika kelompoknya itu didukung oleh negara asing dan mempersilahkan tuduhan itu dibuktikan. Soal masalah sumber senjata standar militer yang mereka punya, Sebby menyebut mereka peroleh dengan merebut senjata milik TNI-Polri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun angkat bicara sebelumnya dengan mengatakan jumlah korban tewas dalam penembakan sadis tersebut adlah 20 orang di mana 19 orang adalah pekerja, sementara satu orang lagi anggota TNI.
Jnderal Tito menyebut telah mengirim tim gabungan Polti-TNI yang dipimpin langsung oleh Kapolda dan Pangdam yang telah bergerak ke sana. Sementara Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut 154 personel gabungan dari TNI-Polri telah dikirim mengamankan lokasi penembakan pekerja proyk jembatan di jalur Trans Papua guna menjaga masyarakat setempat merasa aman.
(rei)