DREAMERS.ID - Kanker masih menjadi momok menakutkan untuk masyarakat dunia karena menjadi salah satu penyakit yang belum ada obat pastinya untuk menyembuhkan. Upaya kemoterapi bisa dibilang untuk melumpuhkan sel kanker, namun juga mematikan sel pasien yang lain sehingga berdampak pada menurunnya imunitas dan kondisi orang yang terjangkit.
Sayangnya, terdapat kondisi khusus pula seperti yang dialami oleh seorang anak perempuan berusia 2 tahun asal India bernama Zainab Mughal yang tengah berjuang melawan kanker ganas dan membutuhkan transfusi golongan darah langka.
Melansir Liputan6, Zainab didiagnosis neuroblastoma atau kanker yang menyerang sel saraf dan telah menyebar ke organ tubuh lain seperti perut. Rupanya sel darah merah Zainab kehilangan antigen umum yang dikenal sebagai Indian-B. Antigen sendiri adalah zat perespon sistem imun pada sel darah merah.
Dengan hilangnya antigen, artinya tubuh tak mampu merespon zat asing yang masuk, termasuk transfusi darah. Karena itu, pendonor yang nantinya menyumbangkan darah ke Zainab harus yang memiliki golongan darah O atau A.
Baca juga: Bicara ‘Ngawur’ Preskon Joe Biden Sampai Dihentikan Staf
Masalahnya, pendonor dengan golongan darah tersebut harus yang 100% keturunan India, Iran atau Pakistan yang tentu saja di masa kini sudah langka ditemukan karena banyaknya pernikahan dan keturunan campuran.Dilaporkan hanya ada kurang dari 4% populasi dunia yang punya golongan darah cocok untuk Zainab. Belum lagi bocah tersebut memerlukan lebih dari 7 pendonor selama perawatannya. Hingga kini organisasi yang mencari pendonor darah, OneBlood, telah menemukan tiga pendonor dari London, Inggris.
Dan hingga kini telah ada 1.000 orang yang keturunan Iran, India atau Pakistan yang menyumbangkan darah untuk diuji. Zainab sendiri akan menjalani dua transplantasi sumsum tulang yang akan membuat tubuhnya lebih kuat. Hal ini dilakukan agar kemungkinan dokter dapat memberikan dosis kemoterapi yang lebih tinggi.
"Kami pasti membutuhkan lebih banyak darah," kata ayah Zainab, Raheel Mughal. "Putriku, dia masih jauh dari sempurna."
(rei)