DREAMERS.ID - Desainer cilik Indonesia, Akeyla Naraya memulai langkahnya menjadi seorang perancang profesional dengan mengikuti fashion show di luar negeri, tepatnya di Lebanon.
Akeyla yang berusia 8 tahun menggelar fashion show dalam dua event di Beirut, Lebanon bersama enam desainer Indonesia lainnya, yaitu Inaraya, Utami Dewi, Tru Fatmah, Indifaza, Marlina, dan Ira Salim.
Ke tujuh desainer Tanah Air memamerkan karyanya dalam acara amal internasional yang diselenggarakan oleh Diplomatic Spouses Association in Lebanon (DSAL), pada 2 Desember lalu.
Mereka kompak menampilkan karya-karyanya yang mengangkat khazanah warisan budaya Indonesia dengan bahan dasar batik dan tenun. Unsur etnik warisan budaya Indonesia yang digarap dengan apik oleh para desainer Indonesia mengundang apresiasi tinggi dari para pengunjung.
Baca juga: Koleksi Cantik Dari Novita Yunus Melenggang di Jakarta Fashion Week 2020
Khususnya Akeyla, desainer yang berusia 8 tahun itu banyak mendapat perhatian dari para pengunjung, termasuk salah satu stasiun TV Lebanon yang secara khusus mewawancarainya di sela-sela kegiatan Bazaar.Selain Bazaar DSAL, Akeyla dan para desainer Indonesia juga memamerkan karyanya di depan ratusan pengunjung dalam kegiatan Indonesian Festival pada 3 Desember 2018, yang merupakan kerja sama antara KBRI Beirut dengan Universitas Antonine.
Para model, yang terdiri dari anak-anak dan juga mahasiswi Lebanon tampak memakai busana bernuansa Indonesia. Ini memberikan keunikan tersendiri dan juga menjadi simbol perpaduan antara kedua bangsa dalam menyajikan sebuah karya.
Saat menyampaikan sambutannya dalam Indonesian Festival, di tengah kerumunan mahasiswa Universitas Antonine, Duta Besar RI untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy, menegasakan bahwa salah satu tugas KBRI adalah mengenalkan khazanah keindonesiaan di berbagai kalangan di Lebanon.
Dengan itu, lanjut Dubes RI, hubungan kedekatan antara bangsa Indonesia dengan Lebanon dapat terwujud dan terbina dengan baik. Dubes RI juga mengharapkan bahwa ke depan dunia fashion Indonesia, khususnya yang bertemakan etnik, semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat Lebanon.
Sementara itu, Rektor Univeritas Antonine, Father Michel Jalakh, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama yang telah terbina antara KBRI Beirut dengan pihak Universitas dalam penyelengaraan Indonesian Festival. Father Jalakh juga menegaskan bahwa dengan event ini, masyarakat Lebanon dapat mengenal khazanah ke-Indonesia-an dengan baik.
Selain fashion show, Indonesian Festival juga dimeriahkan dengan tarian khas Indonesia, seperti manuk dadali, tari saman, pencak silat, dan juga penampilan band dengan iringan alat-alat musik tradisional seperti kolintang, rampak kendang dan seruling yang dimaikan oleh kru KRI Sultan Hasanuddin-366 yang sedang bertugas sebagai satuan kelautan (maritime task force) di UNIFIL dan juga oleh para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Lebanon.
(nou)