DREAMERS.ID - HappyFace Entertainment dan YG Entertainment berhadapan di pengadilan. Ini merupakan buntut panjang dari batal debutnya grup pemenang ajang survival JTBC ‘MIXNINE’ yang berakhir pada Januari lalu.
Program tersebut harus menelan pil pahit karena perolehan rating-nya tidak sebagus yang diharapkan, dan YG Entertainment menyatakan bahwa grup pemanang tidak dapat debut karena masalah kesepakan kontrak dengan para agensi member.
Salah satu finalis ‘MIXNINE’ adalah Woo Jin Young dari HappyFace Entertainemnt, dan agensi mengajukan gugatan pada bulan Juni terhadap YG Entertainment sebesar 10 juta won (sekitar 128 juta rupiah) akibat kerugian.
Pada saat itu, seorang sumber HappyFace mengatakan, “Lebih dari kompensasi untuk semua kerugian yang kami terima, ini adalah jumlah simbolis yang diajukan dengan harapan bahwa budaya populer Korea, rumah Hallyu, akan selalu berkembang dengan sehat tanpa terlalu sering menggunakan kekuasaan oleh perusahaan besar.”
Bulan lalu saat pembelaan pertama, pihak YG mengatakan, “Sudah diketahui bahwa merilis album bukan kewajiban,” dan menjelaskan bahwa debut para finalis ‘MIXNINE’ dibatalkan karena popularitas penyiaran yang buruk.
Kemudian pada 28 November yang merupakan tanggal untuk argumen gugatan yang diajukan oleh HappyFace terhadap YG yang digelar di Pengadilan Distrik Pusat Seoul, HappyFace menginggung program survival baru YG Entertainment ‘YG Treasure Box’, di mana dalam program tersebut para trainee YG berlomba mendapat tempat untuk bisa debut dalam sebuah grup.
Perwakilan HappyFace mengatakan, “Saya ingin bertanya tentang program audisi YG yang punya format yang sama ‘YG Treasure Box’ dan apakah mereka memiliki kewajiban untuk mendebutkan (grup) jika acaranya tidak berjalan dengan baik.”
Sebagai tanggapan, perwakilan YG menjawab, “Saya rasa ada niat yang berbeda dari ucapan tersebut. Ini bukan masalah, dan ini adalah situasi yang dapat diputuskan berdasarkan kontrak. Itu tidak ada hubungannya dengan masalah ini.”
Pengadilan memutuskan bahwa akan melanjutkan gugatan dan mengadakan argumen selanjutnya pada 16 Januari 2019.
(fzh)
Share 
