DREAMERS.ID - Jika dilihat dari sisi kemanusiawian, wajar seseorang yang bekerja merasa kelelahan, terlebih jika jam kerjanya banyak, tak menentu atau membutuhkan faktor fisik yang kuat. Namun apa jadinya jika pilot terlalu kelelahan justru mengacaukan rute penerbangan pesawat terbang?
Seperti yang terjadi di pesawat Australia, Vortex Air terpaksa mendarat terlalu jauh dari destinasi karena sang pilot ketiduran. Diduga kelelahan, pesawat tersebut terbang hingga mencapai 46 kilometer lebih jauh dari tujuan awal.
Harusnya, pesawat maskapai penerbangan yang khusus menangani penerbangan charter tersebut mendarat di King Island setelah berangkat dari Devonport, Tasmania. Namun karena pilot kelelahan dan tertidur, fitur auto pilot membawanya hingga mencapai pesisir negara bagian Victoria.
Melansir Kumparan, Ketua konsultan penerbangan Strategic Aviation Solutions, Neil Hansford, mengatakan pesawat itu menggunakan mode autopilot. Apabila pilot yang bertugas tidak bangun tepat waktu, maka pesawat kargo tersebut bisa saja terjatuh saat bahan bakarnya habis.
Baca juga: Heboh, 4 Anak Berhasil Bertahan Hidup di Hutan Amazon Pasca Kecelakaan Pesawat Cessna 206!
"Pesawat akan terbang sampai kehabisan bahan bakar, atau dalam beberapa kasus, tangki bahan bakar harus dialihkan. Jika pesawat kehabisan bahan bakar, maka pesawat itu akan crash," ujar Hansford. "Untungnya pilot dapat terbangun tepat waktu. Jika tidak, pesawat yang ia kendarai berpotensi naik di atas pantai Victoria jika dia belum bangun,"Hingga kini belum diketahui kronologi bagaimana pilot pesawat itu bisa terbangun dari tidurnya sementara pihak Australian Transport Safety Bureau (ATS) masih menyelidiki penerbangan membawa kargo pada 8 November silam tersebut.
Kemungkinan awal, bisa jadi pilot dapat dihubungi oleh pengendali lalu lintas udara (ATC) yang berada di Melbourne atau Devonport. Namun hal itu bisa terjadi jika pilot sudah mengganti frekuensi menjadi manual. Dan sayangnya, King Island tidak memiliki Air Traffic Control sehingga tidak memungkinkan jika pilot dibangunkan oleh pihak ATC.
Sebab menurut Hansford, fenomena pilot yang ketiduran saat sedang menerbangkan pesawat dalam waktu yang relatif singkat, dengan jarak perjalanan 240 kilometer bukanlah hal yang biasa. Selain itu, aturan yang mengatur pilot yang mengalami kelelahan akut juga cukup ketat.
(rei)