DREAMERS.ID - Sebagai warga Indonesia kita patut bangga karena ada peran profesor asal Indonesia dalam proyek robot Gundam seukuran 'aslinya'. Ialah Pitoyo Hartono, pria kelahiran Surabaya ini berprofesi sebagai profesor bidang jaringan saraf buatan dari Chukyo University, salah satu anggota tim ilmuwan dalam proyek Gundam Global Challange.
Bersama Shuji Hashimoto, yaitu profesor bidang fisika terapan dari Waseda University selaku pimpinan tim, bertanggungjawab membuat rancang bangun teknologi agar robot Gundam seukuran asli bisa bergerak.
Berkat keduanya, Gundam sebentar lagi bukan hanya ada dalam serial, tapi juga ada di dunia nyata. Selain Pitoyo dan Hashimoto, tim juga terdiri dari anime director Yoshiyuki Tomino, produser film Katsuyuki Motohiro, dan Creative Technical Director Seiichi Saito.
Awalnya pembuatan Gundam ini dari Gundam Global Challenge, sebuah pencarian bakat di seluruh dunia, untuk merancang robot Gundam skala penuh setinggi 18 meter dan memungkinkannya untuk bergerak. Ada banyak ilmu, teknik, dan unsur seni di dalam proyek ini.
Proyek menggerakkan Gundam ini memang mungkin terdengar ‘gila’. Proyek bernama Gundam Global Challange (GGC) ini sebelumnya telah membuat patung Gundam RX-78-2 dan Gundam Unicorn setinggi 18 meter. Kini, proyek yang merupakan bagian dari ulang tahun Gundam ke-40 itu ingin membuat robot Gundam seukuran asli dan bisa bergerak.
"Kami ingin agar orang-orang dari seluruh dunia, bekerja sama utk merealisasikan robot ini dengan limit science yang ada sekarang. Kami sadar robot yang dibangun akan jauh dari sempurna, tapi kami berharap ini bisa jadi tantangan untuk generasi berikutnya agar bisa bermimpi lebih jauh dan melampaui pencapaian sekarang," ujar Pitoyo, kepada Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 23 November 2018.
Gundam Factory Yokohama, sebagai tempat diluncurkannya robot itu, juga akan mengadakan serangkaian pameran menyoroti dan menjelaskan proses desain. Dan akan menambahkan aspek pendidikan serta budaya.
Yokohama merupakan salah satu kota pertama yang dibuka untuk berhubungan dengan seluruh dunia setelah era feodal di Jepang. Itu menjadi alasan kenapa Gundam akan dipamerkan di Yokohama, juga sebagai titik masuk utama ke Jepang untuk ide-ide dan teknologi baru.
"Untuk teknologi Gundam saat ini belum bisa saya jelaskan, tapi kalau ini sudah jadi, robot akan kami gunakan sebagai media edukasi. Misalnya, saya berencana untuk mengajar tentang mekanika pada murid semua usia dengan Gundam ini," kata Pitoyo. "Tentu ini juga akan menjadi media entertainment, tepatnya Gundam ini adalah media dalam berbagi perspektif,”
(nou)