DREAMERS.ID - Misteri kematian jurnalis senior asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi yang viral di dunia internasional masih di ambang area abu-abu antara benar atau tidak beberan fakta yang dikemukakan oleh sejumlah pihak. Pasalnya hingga kini, mseki dikonfirmasi tewas, jenazah Khashoggi belum ditemukan.
Salah satunya adalah pihak otoritas Turki yang gencar mengungkap kejadian yang menimpa jurnalis yang kerap mengkritik pemerintahan Arab Saudi, terutama kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Melansir Kumparan, kepala investigasi media Turki, Daily Sabah mengungkapkan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Khashoggi sebelum akhirnya dieksekusi dan disebut tubuhnya dihilangkan dengan cairan kimia hingga lenyap.
"Saya tercekik, lepaskan tas ini dari kepala saya, saya menderita klaustrofobia," sebut Nazif Karaman menirukan kalimat terakhir Khashoggi sebelum tewas, seperti dikutip dari AlJazeera, Senin (12/11).
Kharaman mengungkapkan jika kalimat terakhir Khashoggi itu didapat dari sebuah rekaman yang diambil di dalam gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Dari rekaman tersebut, Khashoggi diduga tewas akibat kepalanya disekap tas plastk.Diduga pula, proses penyiksaan Khashoggi itu memakan waktu tujuh menit. Lokasinya berada di lantai empat gedung konsulat yang telah diset sedemikian rupa dengan plastik demi menghilangkan bukti jika Khashoggi dimutilasi.
Proses pemotongan jenazah Khashoggi dilakukan oleh Kepala Forensik Arab Saudi Salah Al-Tubaigy dan mutilasi badan Khashoggi dilakukan olehnya selama 15 menit. Soal rekaman yang diungkapkan oleh Kharaman itu sendiri, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan telah didengar oleh pemerintah Saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Inggris.
Menyusul pada Sabtu (10/11) kemarin, Pemerintah Turki mengumumkan jika pencarian jenazah Khashoggi dihentikan, namun kepolisian memastikan penyelidikan tewasnya jusrnalis tersebut tetap dilanjutkan. Penghentian itu diambil lantaran pihak penyelidik menemukan cairan kimia di rumah Konsulat Saudi untuk Istanbul, di mana cairan tersebut diduga dipakai untuk melenyapkan jenazah Khashoggi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Khashoggi tewas pada 2 Oktober lalu setelah tak kembali dari memasuki gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus surat-surat pernikahan. Presiden Erdogan pun menduga kuat otak dari pembunuhan tersebut adalah pemimpin Saudi.
(rei)