Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
line official dreamers
facebook dreamers
twitter dreamer
instagram dreamers
youtube dreamers
google plus dreamers
Dreamland
>
Artis
>
Article
Grup Band Korea The East Light Jadi Korban Kekerasan Fisik Produser dan CEO Agensinya
20 Oktober 2018 12:40 | 3544 hits

DREAMERS.ID - Sebuah kabar miris belakangan tengah menjadi perbincangan di kalangan netizen yang datang dari salah satu musisi Korea Selatan yaitu The East Light. Grup yang digawangi beberapa remaja laki-laki ini dikabarkan kerap menerima kekerasan fisik dari produser serta CEO agensinya.

Menurut laporan media lokal Korea pada hari Kamis (18/10), anggota The East Light menjadi korban kekerasan verbal oleh CEO agensi Media Line Entertainment, Kim Chang Hwan, dan kekerasan fisik oleh seorang produser sejak tahun 2015. Kekerasan tersebut antara lain menampar, memukul dengan tongkat bisbol, mikrofon besi hingga mencekik dengan senar gitar.

Pada Jumat (19/10), dengan ditemani oleh pengacara, salah satu personel The East Light yaitu Lee Seok Cheol mengakui kejahatan yang dilakukan produser dan CEO agensinya dalam sebuah konferensi pers. Dalam kesempatan tersebut, anggota yang bertugas sebagai leader ini membeberkan di depan awak media kronologi kekerasan yang mereka terima selama ini.

Saudaraku Lee Seung Hyun (bassist) telah dipukuli saat ditahan di studio lantai 5. Ada banyak darah. CEO menyaksikannya tetapi tidak melakukan apa-apa,” ujar Lee Seok Cheol.

Lebih lanjut ia mengungkap bahwa selama 4 tahun terakhir, mulai dari tahun 2015, dia dan anggotanya kerao dipukuli oleh tongkat baseball, adanya pelecehan di dalam perusahaan, studio, dan ruang latihan. Ia juga mengakui personel lainnya ada yang dipukul hingga lebih dari 50 kali di tubuh mereka dengan tongkat bisbol.

Tidak hanya dibagian tubuh, beberapa kali produser juga memukuli bagian kepala dimana menurut pengakuan Seok Cheol ada begitu banyak darah selama kekerasan. Lee Seok Cheol mengatakan jika selama menerima kekerasan, mereka tidak dapat lari karena ruangan tersebut lebih dulu dikunci. 

Remaja berusia 18 tahun tersebut juga bercerita bahwa ketika dia tidak mengikuti instruksi atau membuat kesalahan, dia akan dicekik dengan senar gitar di lehernya. Meski mereka kerap dikunjungi oleh orang tuanya setiap minggu, namun tidak ada dari mereka yang berani mengungkap hal tersebut karena mendapat ancaman kematian.

Baca juga: Putusan Akhir Kasus Kekerasan Terhadap Mantan Member The East Light

Setelah semua ini, orang tuanya akan mengunjungi setiap minggu, tetapi mereka sangat takut menceritakan kebenaran karena ancaman kematian oleh Produser mereka. Saat ini, Seok Cheol bersama dengan saudaranya Seung Hyun sudah pindah dari asrama grup dan saat ini tinggal di suatu tempat dekat studio.

Menurut laporan media lokal Korea pada hari Kamis (18/10), anggota The East Light menjadi korban kekerasan verbal oleh CEO agensi Media Line Entertainment, Kim Chang Hwan, dan kekerasan fisik oleh seorang produser sejak tahun 2015. Kekerasan tersebut antara lain menampar, memukul dengan tongkat bisbol, mikrofon besi hingga mencekik dengan senar gitar.

Pada Jumat (19/10), dengan ditemani oleh pengacara, salah satu personel The East Light yaitu Lee Seok Cheol mengakui kejahatan yang dilakukan produser dan CEO agensinya dalam sebuah konferensi pers. Dalam kesempatan tersebut, anggota yang bertugas sebagai leader ini membeberkan di depan awak media kronologi kekerasan yang mereka terima selama ini.

Saudaraku Lee Seung Hyun (bassist) telah dipukuli saat ditahan di studio lantai 5. Ada banyak darah. CEO menyaksikannya tetapi tidak melakukan apa-apa,” ujar Lee Seok Cheol.

Lebih lanjut ia mengungkap bahwa selama 4 tahun terakhir, mulai dari tahun 2015, dia dan anggotanya kerao dipukuli oleh tongkat baseball, adanya pelecehan di dalam perusahaan, studio, dan ruang latihan. Ia juga mengakui personel lainnya ada yang dipukul hingga lebih dari 50 kali di tubuh mereka dengan tongkat bisbol.

Tidak hanya dibagian tubuh, beberapa kali produser juga memukuli bagian kepala dimana menurut pengakuan Seok Cheol ada begitu banyak darah selama kekerasan. Lee Seok Cheol mengatakan jika selama menerima kekerasan, mereka tidak dapat lari karena ruangan tersebut lebih dulu dikunci. 

Remaja berusia 18 tahun tersebut juga bercerita bahwa ketika dia tidak mengikuti instruksi atau membuat kesalahan, dia akan dicekik dengan senar gitar di lehernya. Meski mereka kerap dikunjungi oleh orang tuanya setiap minggu, namun tidak ada dari mereka yang berani mengungkap hal tersebut karena mendapat ancaman kematian.

(nnd)

Komentar
RECENT ARTICLE
Advertise with Us
sales & marketing : sales@dreamers.id
enquiries : info@dreamers.id
Get Our Application for Free
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio