DREAMERS.ID - Diberitakan bahwa seorang gadis di Sulawesi Selatan di sekap dan diperkosa secara bergiliran selama 14 hari. Menanggapi hal tersebut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras kasus tersebut karena akan berdampak pada psikis dan fisik korban.
“Tragis,” kata komisioner KPAI Ai Maryati pada Jumat (14/9).
KPAI berharap apparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut dan memberikan hukuman yang berat kepada para pelaku. KPAI juga meminta polisi untuk menggunakan UU Perlindungan Anak dalam mengusut kasus penyekapan dan pemerkosaan itu.
“KPAI akan memastikan kepolisian menggunakan UU Perlindungan Anak, karena korban masih berusia anak,” kata komisioner KPAI Retno Listyarti.
Retno juga menambahkan bahwa korban harus dipastikan mendapatkan bantuan rehabilitasi medis dan rehabilitasi psikis. Upaya pemulihan korban tersebut akan dilakukan oleh KPAI bersama dengan kepolisian, Dinas Sosial, dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Baca juga: Pakar Kejiwaan Ungkap Analisa Herry Wirawan Punya Karakter Psikotpat?
“Korban harus dipastikan mendapatkan bantuan rehabilitasi medis dan rehabilitasi psikis akibat trauma berat yang dialaminya pasca-mengalami kekerasan seksual,” ungkap Retno.Sebelumnya diberitakan bahwa gadis 16 tahun disekap dan diperkosa selama 14 hari oleh beberapa pemuda di Enrekang, Sulsel. Pelaku berinisial RM ini awalnya menjanjikan korban untuk diajak berjalan-jalan setelah merayakan hari Idul Adha pada 14 Agutus lalu.
Setelah dua hari menyekap dan memperkosa korban, RM kemudian menghubungi temannya yang lain yaitu RR melalui telpon. Dari komunikasi tersebut, RM meminta RR untuk membawa makanan.
Korban kemudian diserahkan kepada RR lalu korban dipindahkan ke rumah kebun lain yang berjarak 2 kilometer dari rumah kebun pertama. Di sana korban kembali diperkosa oleh RR dan rekannya yang lain.
Kasus keji ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan bahwa anggota keluarganya hilang selama beberapa hari.
(shy)
Share 
