DREAMERS.ID - Beberapa waktu lalu sempat diberitakan bahwa Partai Gerindra dan Demokrat sepakat untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju menjadi calon presiden.
Namun, menjelang hari penutupan pendaftaran, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengungkapkan dalam postingan akun media sosial Twitter pada Jumat (10/8) tengah malam bahwa partainya tidak akan berkoalisi dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Dalam postingannya Andi Arief juga menyatakan bahwa penyebab dari putusnya koalisi tersebut lantaran Prabowo dianggap mengkhianati kehendak dan janjinya dua hari jelang penutupan pendaftaran.
“Bagi Pak Prabowo pengkhianatan itu hal biasa, bagi Partai Demokrat itu hal prinsip,” tulis Andi Arief dalam postingannya di Twitter.
Pada unggahan sebelumnya, Andi Arief mengatakan jika partainya menolak pencawapresan Sandiaga Uno. Menurut Demokrat sendiri, penunjukkan Sandiaga Uno melanggar kode etik koalisi karena berasal dari partai yang sama dengan Prabowo, yakni Gerindra. Diketahui jika Sandiaga Uno sendiri merupakan wakil ketua dewan pembinan Gerindra.
Sebelumnya deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden sudah resmi diumumkan oleh kedua kubu. Kubu pertahanan yakni PDIP yang didukung 9 partai politik telah mendeklarasikan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin sebagai capres dan cawapres 2019.
Baca juga: Yang Dinanti, Begini Ucapan Sandiaga Uno Kepada Presiden-Capres Terpilih Jokowi - Ma'ruf
Kemudian, dari kubu penantang Prabowo Subianto mendeklarasikan diri menjadi capres, dan Sandiaga Salahuddin Uno ditunjuk menjadi cawapres. Deklarasi ini diumumkan resmi oleh Prabowo Subianto di kediamannya yang ada di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) malam.Sementara itu, Partai Demokrat yang memutuskan untuk tidak lanjut berkoalisi dengan Partai Gerindra belum memastikan arah Pilpres 2019. Meskipun begitu, mereka memastikan akan mendukung salah satu calon, tidak mengusung.
Pagi ini Demokrat menggelar sidang Majelis Tinggi Partai di kediaman SBY yang terletak di Mega Kuningan, Jakarta selatan, Jumat (10/8). Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan bahwa Demokrat hanya akan mendukung salah satu paslon karena hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran capres dan cawapres 2019.
“Ini akan memutuskan kemana Partai Demokrat (PD) mengarahkan dukungannya. Kenapa, di pilpres ini ada dua aspek, mendukung dan mengusung, kalau mengusung daftar koalisi resmi,” ujar Max.
“Saya dengar di Jokowi sudah close untuk mengusung, begitu juga di Prabowo karena sudah tanda tangan koalisinya sehingga posisi PD sekarang hanya akan mendukung. Ke mana yang harus kira-kira berlabuh,” imbuhnya.
Max juga mengatakan bahwa Demokrat dekat dengan dua calon tersebut, saat ini mereka tinggal memutuskan, karena diberikan kesempatan oleh anggota Majelis Tinggi memberikan opini kemana kita akan berlabuh.
(shy)