DREAMERS.ID - Gempa berkekuatan sebesar 7 SR melanda Pulau Lombok pada Minggu malam (5/8), gempa ini menewaskan sedikitnya 82 orang dan terasa sampai ke Bali. Gempa ini terjadi sepekan setelah gempa sebelumnya yang menewaskan sejumlah orang.
Gempa kali ini tercatat terjadi pada kedalaman 15 kilometer dan sempat memicu peringatan tsunami. Dan di Bali, sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk sebuah tempat berbelanja dan terminal bandara.
Gempa ini terjadi di bagian utara Lombok. Kemudian terjadi gempa susulan dengan magnitude 5,4 SR. Saat gempa terjadi di Lombok, ribuan warga berhamburan keluar dari rumah menuju tempat-tempat terbuka untuk menyelamatkan diri.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, peringatan tsunami belakangan dicabut setelah gelombang laut yang terjadi hanya setinggi 15 cm yang tercatat di tiga desa.
Koresponden ABC News di Indonesia, David Lipson menyampaikan laporan saksi mata dari Kepulauan Gili yang memberitahukan bahwa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
“Warga mengenakan rompi keselamatan berkerumun dalam kegelapan dan berdoa setiap kali terjadi gempa susulan,” kata Lipson yang dikutip dari Detik.
Baca juga: Mirisnya Terumbu Karang Gili Trawangan yang Rusak Diterabas Jangkar Kapal Yacht Mewah
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan kebanyakan dari korban tewas berasal dari wilayah utara dan barat Lombok. Dan sejauh ini korban luka-luka masih didata oleh petugas.Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull berjanji akan menghubungi Presiden Joko Widodo hari ini untuk menawarkan bantuan dari Australia untuk mengatasi gempa tersebut. Ia juga mengatakan bahwa pihak Australia selalu menghubungi negara tetangga ketika bencana alam terjadi.
Selain itu PM Turnbull juga memberitahukan bahwa belum ada laporan mengenai warga Australia yang menjadi korban gempa. “Jelas warga Australia turut terdampak. Mereka merasakan guncangan, termasuk Menteri Peter Dutton yang berada di Lombok menghadiri konferensi kontra-terorisme,” kata PM Turnbull.
Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton mengatakan rombongannya dalam kondisi aman, namun tetap harus dievakuasi dari hotel. Dalam postingannya di media sosial, ia juga sangat berterima kasih kepada polisi dan pihak berwenang Indonesia serta Kepolisian Federal Australia.
Seorang warga Australia, Don Finlayson bersama rekannya yang saat itu sedang berada di sebuah restoran di Sanur, Bali mengaku turut merasakan gempa yang terjadi malam itu.
“Mejanya bergoyang, dan sejenak kemudian orang berteriak gempa, kita harus keluar dari sini,” tuturnya.
(shy)