DREAMERS.ID - Isu sajaegi atau manipulasi tangga musik Korea kembali memanas belakangan ini setelah dua solois pria diduga melakukannya. Hal ini tentunya meresahkan bagi para pelaku industri musik lainnya. JYP Entertainment pun akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak pemerintah.
Pada Rabu (18/07), Park Jin Young selaku pimpinan dari agensi raksasa itu mengunggah foto dari logo tiga portal musik terbesar di Korea, yaitu MelOn, Mnet, dan Genie. Ia menuliskan caption panjang yang berisi tentang keresahannnya atas isu sajaegi belakangan ini, apalagi TWICE sebagai grup termuda asuhannya paling terkena dampak.
“Persaingan dan evaluasi yang adil adalah landasan bagi industri apa pun. Baru-baru ini ada kecurigaan mengenai manipulasi grafik musik dan itu menyakiti semua pihak yang terkait dengannya. Kami mendengar sudah ada permintaan yang dibuat oleh perusahaan lain agar Kementerian budaya, Olahraga, dan Pariwisata menyelidikinya”.
Baca juga: Habiskan Ratusan Juta, Mantan CEO Agensi Young Tak Akui Tuduhan Sajaegi
“Kami sedang mendiskusikan masalah ini dengan agensi lain dan berencana untuk meminta penyelidikan kepada Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata, serta KFTC (Korea Fair Trade Commission). Berdasarkan hasilnya, kami berencana untuk membawa ini ke Kejaksaan”.“Kami harap kecurigaan ini terhapuskan sehingga kita semua bisa kembali fokus ke pekerjaan utama kita,” tutupnya. Postingan JYP ini lantas mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Pasalnya, sudah dua kali TWICE terkena dampak langsung dari isu sajaegi ini.
Pertama ketika lagu Nilo ‘Pass By’ yang langsung berada di posisi satu mengalahkan TWICE ‘What is Love?’. Kemudian baru-baru ini, lagu Shaun ‘Way Back Home’ merangsek masuk ke puncak tangga lagu mengalahkan TWICE ‘Dance the Night Away’ hingga BLACKPINK ‘DDU-DU DDU-DU’.
Sebelumnya pada tahun 2013 silam, JYP Entertainment bersama dengan YG Entertainment, SM Entertainment, Cube Entertainment, FNC Entertainment, dan Star Empire Entertainment pernah bersatu meminta dilakukannya investigasi atas manipulasi tangga musik digital.
(mth)