DREAMERS.ID - Uforia kemenangan Lalu Muhammad Zohri di Kejuaraan Atletik U-20 di Finlandia masih terasa hingga kini. Saat itu Zohri meraih pencapaian sebagai pelari tercepat pada jarak 100 meter putra. Namun ada sebuah peristiwa yang mencoreng itu disaat proses perayaan kemenangannya.
Melansir Kompas, Setelah finis terdepan, pemuda 18 tahun asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tampak kesulitan mencari bendera kebangsaan yang biasanya jadi simbol perayaan bagi para pelari. Sementara itu, dua pelari asal Amerika Serikat yang finis setelah Zohri, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, justru langsung mendapatkan bendera negara mereka.
Terkait insiden tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman, memberikan klarifikasi. Melalui keterangan tertulisnya, Wiwiek menjelaskan pihaknya tak punya akses masuk ke arena untuk memberikan bendera, terkecuali wartawan televisi.
Baca juga: Simak Lagi Fakta Atlet Membanggakan Indonesia yang Cetak Rekor Dunia, Muhammad Zohri
"Sangat banyak media Amerika Serikat (AS) yang siap meliput di garis finis. Mereka sudah bawa bendera mereka karena mereka yakin AS selalu menang di sprint 100 meter," tulis Wiwiek."Media Indonesia satu pun tidak ada yang hadir. Jadi, tidak ada media kita yang meliput di garis finis. Sementara para pelatih duduk di tribune, tidak boleh masuk ke lintasan. Bagaimana pelatih bisa cepat masuk ke garis finis berikan bendera, dibanding wartawan-wartawan AS yang memang sudah siap siaga meliput di garis finis?"
Wiwiek juga memastikan tidak ada pakem atau aturan yang mengharuskan atlet mendapatkan bendera negaranya setelah finish.
(mdi)