DREAMERS.ID - Akhir-akhir ini marak terjadi kasus terorisme yang menimpa beberapa daerah di Indonesia. Tak luput juga, banyak anak muda bahkan perempuan yang menjadi pelakunya. Sebenarnya apa yang menyebabkan hal ini terus terjadi?
Video-video yang bermuatan konten radikal diduga kuat menyebabkan aksi terorisme ini. Seperti dikutip dari liputan6, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengungkapkan dampak yang ditimbulkan dari penyebaran konten radikal di internet.
Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf
Ia pun mengambil contoh kerusuhan yang terjadi di rumah tahanan (rutan) Mako Brimob Kelapa 2 Depok. Narapidana teroris memviralkan aksi keberingasannya di media sosial. Sekitar pukul 22.00 WIB, para napi itu menyebarluaskan secara masif."Begitu viral foto-foto, konten berupa teks, video, dan tulisan ke internet reaksi sudah mulai muncul salah satunya Tojo di Poso," kata Albertus di Auditorium PTIK, Jumat (6/7/2018).
Polisi pun menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial, karena saat ini sangat mudah ‘memviralkan’ suatu video lewat internet dan penyebarannya pun hanya memakan waktu yang singkat.
(mdi)