Dreamers.co.id – Jaring sosial yang Twitter dan Facebook merupakan dua jaringan yang memiliki massa paling banyak. Karena itu Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan rilis yang menyatakan rencana FBI untuk mengontrol sosial media, termasuk Facebook dan Twitter.
Hal inilah yang disampaikan oleh FBI dalam white paper tanggal 19 Januari 2012, dan akan menanti jawaban dari perusahaan teknologi hingga 20 Februari 2012 mendatang. Mereka meminta perusahaan teknologi yang bergerak pada platform jejaring sosial untuk membangun sistem monitoring yang bisa digunakan FBI untuk memantau lalulintas internet.
Tak hanya itu, FBI pun akan menggunakan informasi dari sosial media tersebut untuk merespon krisis yang mungkin akan terjadi. Mereka akan melakukan pengawasan seputar kata kunci terorisme, operasi pengawasan, kejahatan online,dan hal yang berkaitan dengan misi FBI.
Bahkan para agen akan mewaspadai pencarian yang menghasilkan bukti pelanggaran atau ancaman. White Paper yang dikeluarkan FBI menunjukkan bahwa FBI ingin menargetkan pengguna spesifik dalam grup pengguna sosial media.
Untuk menghindari benturan pribadi, maka penguna Facebook atau Twitter mungkin bisa melindungi akun mereka dengan melakukan setting private untuk setiap posting yang dilakukan. Tetapi realitanya pemerintah AS menginginkan agar semua data bisa di akses oleh FBI.
“Alat-alat yang akan digunakan mungkin akan mampu menyimpan data dalam waktu lama dan melanggar privacy. Saya khawatir ini akan berdampak pada kebebasan berbicara di AS dan warga akan khawatir untuk mengatakan apa yang mereka inginkan,” tutur Lynch.
FBI juga mengatakan bahwa kontrol sosial media akan bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Secara berkala FBI akan menganalisa timeline, menganalisa tren, pola, dan asosiasi yang terbentuk di sosial media. (way)