DREAMERS.ID - Selesai pertemuan bersejarah antar dua negara, Amerika Serikat dan Korea Utara, Presiden Donald Trump sempat mengklaim jika Korut bukan lagi ancaman terkait senjata nuklir.
Namun disebut-sebut klaim tersebut tak sesuai kenyataan. Karena meski Korut tak melakukan uji coba nuklir selama 7 bulan belakangan, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu tetap melakukan pengayaan uranium yang bisa dijadikan senjata pemusnah massal.
Produksi uranium yang diperkaya isotopnya itu diduga dilakukan di sejumlah lokasi rahasia dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diungkap menyusul publikasi foto satelit yang menunjukkan perluasan kerja di lokasi penelitian nuklir di Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Kutuk Keras Amerika yang Gunakan Hak Veto Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Melansir Liputan6, Laporan tersebut dibenarkan sejumlah pejabat yang akrab dengan penilaian intelijen, seperti dilaporkan NBC News.Tidak ada bukti bahwa mereka mengurangi stok (uranium), atau bahwa mereka telah menghentikan produksinya," kata seorang pejabat kepada NBC, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (30/6). "Ada bukti yang kuat bahwa mereka mencoba untuk menipu AS."
setelah citra satelit menunjukkan perbaikan yang cepat di fasilitas riset nuklir di Yongbyon, publik semakin meragukan klaim Trump yang mengatakan pertemuannya dengan Kim Jong Un berhasil
(rei)