DREAMERS.ID - Jika suasana politik Indonesia dikatakan sudah sangat panas dan tidak terkendali, nampaknya cukup berlebihan jika dibandingkan dengan Meksiko. Karena sebuah lembaga analisis resiko dan manajemen krisis, Etellekt, mengungkap fakta mengerikan dari kondisi kampanye Pilpres negara tersebut.
Data dari Etellekt mencatat jika dalam sembilan bulan menjelang pencoblosan Pilpres Meksiko, sudah 132 politikus yang dinyatakan tewas. Dan bukan meninggal secara natural, namun laporan kebanyakan menyatakan karena dibunuh.
"Angka-angka ini menjadi tantangan serius bagi sektor keamanan negara untuk mewujudkan perdamaian dan pemerintahan yang demokratis di wilayah-wilayah tersebut. Kasus tersebut juga dapat melemahkan partai politik," kata Etellekt.
Baca juga: Kata Arkeolog Soal Penemuan Menara Tengkorak Berusia 500 Tahun
Salah satu pembunuhan yang paling mengejutkan awal bulan Juni lalu adalah ditembaknya seorang kandidat kongres Fernando Puron oleh pria tak dikenal ketika ia tengah berfoto bersama pendukungnya. Penambakan itu dilaporkan juga tertangkap oleh kamera CCTV.Puron memang gencar bersumpah menangani kejahatan dan baru selesai menghadiri debat terbuka di Coahuila. Ia tertembak di kepala dengan motif pembunuhan masih belum jelas, namun kartel narkoba yang kerap beroperasi di Meksiko diduga berada di balik penembakan.
Karena hal ini, kecaman pun diterima oleh Presiden Enrique Pena karena dianggap tak becus menjinakkan kejahatan narkoba selama menjabat. Sementara itu, Etellekt menghitup ada sekitar 543 insiden yang terjadi jelang pencoblosan, termasuk penculikan dan upaya pemerasan.
Berikut adalah video CCTV yang merekan penembakan Fernando Puron dari jarak dekat: (Perhatian! Konten eksplisit dan dimungkinkan membuat tidak nyaman bagi sebagian orang)
(rei)