DREAMERS.ID - Penggunaan menstrual cup saat menstruasi mungkin masih awam bagi perempuan di Indonesia, karena sebagaian besar dari mereka lebih memilih memakai pembalut. Baru-baru ini, menstrual cup kembali menjadi perbincangan di media sosial.
Melansir dari Sociolla, menstrual cup adalah cawan silikon yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menampung darah selama menstruasi. Menstrual cup terbuat dari silikon fleksibel (lentur) yang telah tersertifikasi dengan bentuk serupa cawan dan dilengkapi dengan ‘gagang’ mungil yang berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan menstrual cup.
Yang perlu diketahui adalah, terdapat beragam jenis dan ukuran menstrual cup, mulai dari yang berukuran besar, sedang, hingga kecil, serta panjang gagang yang berbeda-beda pula dan jika dirasa terlalu panjang, gagang menstrual cup dapat dipotong.
Cara kerjanya sederhana saja, menstrual cup akan berada di dalam vagina untuk menampung darah menstruasi. Setiap 4-12 jam (tergantung volume darah dan ukuran menstrual cup), menstrual cup perlu untuk dilepaskan, dikosongkan isinya, dibilas, lalu dimasukkan kembali. Setelah dan sebelum periode menstruasi, menstrual cup perlu disterilkan dengan sabun antiseptik dan air panas.
Beberapa pertanyaan yang paling banyak dilontarkan terkait penggunaan menstrual cup adalah “Memangnya muat, ya, sebesar itu?” dan “Apa menstrual cup tidak akan hilang ke dalam tubuh?” Jawabannya, vagina bersifat elastis, jadi tentu saja muat.
Saat memasukkan menstrual cup ke dalam vagina pun terdapat beberapa metode melipat agar menstrual cup lebih mudah untuk dimasukkan. Menstrual cup juga tidak akan hilang ‘tertelan’ ke dalam vagina karena vagina berbentuk seperti kantong, dengan dinding di sisi-sisinya, dan hanya satu jalan keluar masuk.
Berbeda dengan pembalut atau tampon yang menyerap darah lalu dibuang, menstrual cup akan menampung darah, dapat dikosongkan, dibersihkan, lalu digunakan lagi. Nah, karena alasan inilah menstrual cup dapat digunakan dalam jangka waktu hingga 10 tahun, yang membuatnya jauh lebih hemat dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan pembalut maupun tampon.
Jika dirangkum dari beberapa data, serta ulasan dan pengalaman pengguna menstrual cup, berikut kelebihan dan kekurangan menstrual cup yang akan bisa didapatkan:
Baca juga: Latihan Fisik Para Artis Korea yang Bisa Kamu Tiru untuk Tetap Bugar
Kelebihan1. Ramah lingkungan
Jumlah sampah yang Anda hasilkan saat menggunakan pembalut tentu jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sampah dari penggunaan menstrual cup.
2. Ekonomis
Harga menstrual cup yang berada di kisaran Rp300 ribu-Rp500 ribu memang terkesan mahal pada awalnya, tapi jika dibandingkan dengan biaya yang perlu Anda keluarkan untuk pembalut selama 10 tahun tentu jauh lebih ekonomis.
3. Nyaman
Setelah melakukan adaptasi dan terbiasa, penggunaan menstrual cup diakui lebih nyaman oleh banyak wanita dan kerap dideskripsikan dengan perasaan “tidak mengenakan apa-apa dan tidak mengganjal sama sekali.”
4. Bebas bahan kimia
Menstrual cup bebas dari klorin dan bahan kimia lainnya, sehingga meminimalisir TSS atau Toxic Shock Syndrome maupun iritasi dan alergi.
5. Minim risiko ‘bocor’ atau ‘tembus’
Tapi dengan catatan bahwa kamu sudah memahami siklus menstruasi sendiri dan mengetahui kapan harus mengosongkan menstrual cup.
6. Bebas dari bau tidak sedap
Bau tidak sedap yang kerap tercium saat menstruasi berasal dari kontak darah dengan bakteri dan udara, sedangkan menstrual cup berada di dalam vagina, sehingga tidak akan terjadi kontak dan menimbulkan bau tidak sedap.
Kekurangan
1. Perasaan tidak nyaman saat pertama kali memasukkan benda asing ke dalam organ intim.
2. Butuh waktu adaptasi sebelum pemakaian menstrual cup benar-benar nyaman dan tepat.
3. Butuh perhatian ekstra untuk menjaga kebersihan menstrual cup.
4. Konsep memasukkan benda ke dalam vagina (terutama untuk yang belum menikah) masih sangat tabu dan diperdebatkan.
(fzh)