DREAMERS.ID - Euforia mudik diprediksi mulai lebih awal karena libur dan cuti bersama dari pemerintah yang juga sudah ditetapkan dari beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Dan sudah jadi tradisi jika mudik identik dengan kemacetan.
Untuk menanggulanginya, pemerintah gencar membuat dan meresmikan jalur alternatif dan tol lintas pulau untuk mengurai kemacetan arus mudik nanti. Namun tak hanya akses jalan, Lembaga Yayasan Konsumen Indonesia atau YLKI juga meminta pemerintah mengaudit kemampuan rest area sepanjang tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya.
Karena dipastikan akses ini menjadi ‘buruan’ masyarakat yang mudik, ada kemungkinan kemacetan di tol Trans Jawa ini justru lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan umumnya, rest area jadi penyumbang terbesar kemacetan.
Baca juga: Kereta Wisata Lebaran Ludes Terjual, Ke Mana Sebenarnya Destinasi Favorit Masyarakat?
"Tersambungnya tol Trans Jawa, dari Merak ke Surabaya akan mengakibatkan kebangkitan lalu lintas signifikan di jalan tol," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengutip Kompas. "Sangat mungkin kemacetan di jalan tol akan lebih parah daripada kemacetan mudik Lebaran tahun sebelumnya,"Karena rest area selalu jadi titik krusial, tak heran amsyarakat akan ‘menumpuk’ berkumpul di sana dalam perjalanan mudik. Karena itu YLKI meminta audit keandalan rest area, mulai dari akses air bersih yang cukup di toilet, ketersediaan toilet portable, hingga penyediaan musholla yang lebih luas.
YLKI juga berharap pemerintah memastikan tidak ada antrean panjang di SPBU, kontrol harga makanan, hingga pemberlakuan buka tutup rest area yang sudah melebihi kapasitas.
(rei)