DREAMERS.ID - Ketegangan masih terjadi di Jalur Gaza dan untuk warga Palestina dalam beberapa hari terakhir karena bentrokan berdarah yang menewaskan puluhan orang. Bentrokan tersebut sebagai bentuk protes pindahnya Kedubes AS ke Yerusalem sebagai tanda pengakuan Ibu Kota.
Namun ternyata ada aturan unik di tengah ketegangan tersebut di Palestina yang nampaknya tak terjadi di negara-negara lain. Melansir Viva, ada keputusan di Palestina yang melarang warganya bercerai saat Ramadhan.
Peraturan itu berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Hakim Agung untuk Urusan Agama dan Hubungan Islam, Pengadilan Palestina menetapkan, jika tidak boleh mendaftarkan perceraian sampai bulan puasa berakhir.
Baca juga: Kereta Wisata Lebaran Ludes Terjual, Ke Mana Sebenarnya Destinasi Favorit Masyarakat?
Mahmoud Al Habash mengeluarkan putusan tersebut lantaran khawatir perceraian akan meningkat selama bulan puasa. Menurutnya, ketegangan bisa terjadi ketika orang Muslim yang berpuasa harus merasakan lapar dahaga dan gelisah. Terutama untuk mereka yang kesulitan menahan diri untuk merokok.Diberitakan Middle East Monitor, Al Habash meminat hakim untuk merujuk pada laporan-laporan dari Guidance and Reform Department untuk menilai perlunya mendengar dan mencatat kasus-kasus perceraian selama bulan suci.
"Ini menyedihkan. Di setiap rumah ada yang terluka, semua orang sedih, tidak ada suasana Ramadan yang tenang," kata seorang warga bernama Sabreen al-Turk merujuk pada bentrokan yang merenggut korban puluhan demonstran awal pekan lalu.
(rei)