Dibalik musibah gempa bumi ternyata ada berkah yang diberikan alam kepada umat manusia. Hasil penelitian yang dipublikasikan Jurnal Nature Geoscience melaporkan bahwa gempa bumi mampu mengakumulasi emas murni yang ada dilapisan kerak bumi.
Dilansir dari AFP, formasi emas terbentuk ketika getaran dari gempa bumi membuka rongga berisi cairan yang di didalam lapisan kerak bumi dan menyebabkan terjadinya penurunan seketika pada tekanan yang ada di rongga tersebut.
Akibat penurunan tekanan yang secara tiba-tiba mengakibatkan cairan tersebut mengembang secara cepat dan menguap. Akibatnya partikel emas yang pada awalnya larut dalam cairan maka saat itu juga langsung mengendap.
“Oleh karena itu, peristiwa gempa bumi yang terjadi berulang kali, mungkin dapat membangun akumulasi emas (di kerak bumi) yang bernilai ekonomis,” ungkap peneliti dalam publikasinya.
Baca juga: Update 48 Orang Tewas Akibat Gempa Potensi Tsunami Jeoang, Bagaimana Nasib WNI Di Sana?
Tak hanya itu, peneliti juga mengatakan kebanyakan kandungan emas didunia berasal dari urat kuarsa yang terbentuk pasa masa periode geologis pembentukan gunung selama 3 miliar tahun lalu. Urat kuarsa inilah yang terbentuk saar gempa. Namun fluktuasi besaran tekanan dan bagaimana mendorong proses mineralisasi emas masih belum diketahui.Peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menyimulasi penurunan tekanan yang terjadi pada rongga sesar berisi cairan saat terjadi gempa bumi menggunakan model numerik.
Hasil penelitian ini ternyata mampu menjawab pertanyaan tentang sumber daya emas dunia, khususnya mengenai bagaimana logam tersebut bisa terkonsentrasi dari bentuk larutan menjadi padatan yang bisa ditambang.
Hasil kajian ini juga menyatakan bahwa satu getaran peristiwa gempa bumi tidak akan bisa membentuk kumpulan emas yang bisa ditambang. Getaran tersebut hanya akan membentuk satu lapisan tipis saja. Tim peneliti menuliskan, untuk menciptakan kumpulan emas seberat 100 ton, sedikitnya dibutuhkan waktu kira-kira 100.000 tahun.