Dreamland
>
Artis
>
Article

Lee Soo Man Tersangkut Isu Transaksi Dana Ilegal, Ini Kata SM Entertainment

20 April 2018 15:23 | 2114 hits

DREAMERS.ID - Outlet media lokal Korea Selatan, Asia Economy Daily, merilis laporan yang menyebutkan bahwa agensi raksasa SM Entertainment telah membayar perusahaan pribadi Lee Soo Man sebesar 10 miliar won atau 129,8 miliar rupiah selama dua tahun berturut. Laporan itu lebih lanjut menyebutkan perusahaan dicurigai melakukan transaksi internal yang melanggar hukum selama bertahun-tahun.

Berdasarkan laporan bisnis SM Entertainment pada tahun 2017, agensi yang menaungi sederet idola K-Pop populer itu tercatat telah membayar perusahaan bernama Like Planning sebesar yang telah sebutkan di atas. Like Planning merupakan perusahaan yang didirikan juga oleh Lee Soo Man pada tahun 1997, bertugas di bagian produksi dan audio album artis SM.

Dilansir dari laman Soompi, bayaran SM Entertainment untuk Like Planning meningkat di setiap tahunnya. Pada 2014 sebesar 102,5 miliar, lalu di 2015 menjadi 128,5 miliar, hingga di tahun 2016 sekitar 143,3 miliar rupiah. Tambahannya, regulasi pembayaran berubah di tahun 2015 sehingga Like Planning bisa mengambil royalti sampai 6 persen dari total penjualan.

Transaksi itu pun mengundang kecurigaan dan membuat Lee Soo Man tampak seperti melakukan transaksi internal demi keuntungan pribadi. Lee Soo Man sendiri sudah mundur dari jabatan petinggi SM sejak tahun 2010, jadi ada laporan lain menyebutkan jika ia mendapatkan bayaran melalui pembiayaan SM ke Like Planning.

Baca juga: HYBE Beli Sisa Saham Lee Soo Man di SM Entertainment

Seorang sumber dari industri perusahaan sekuritas mengatakan jika transaksi internal bisa menyebabkan masalah terkait perdagangan yang adil. Begitu kabar ini tersebar, SM Entertainment memberikan tanggapan dan menyatakan bahwa semua transaksi itu legal.

“Kontrak produksi di antara perusahaan kami dan Like Planning telah dan terus diperhatikan karena menjadi aspek penting dari perkembangan dan kompetisi konten global perusahaan kita. Sebelum dan setelah masuk daftar KOSDAQ di tahun 2000, kita secara transparan mengumumkan kontrak dan transaksi terkait itu,” tegasnya.

“Tidak ada masalah hukum yang berhubungan dengan kontrak dan tidak ada pelanggaran hukum dari kesepakatan transaksi internal. Sebagai perusahaan yang memimpin di Hallyu dan K-Pop, kami terus berkembang. Kami akan terus menjadi pemimpin dari industri hiburan global dan melalui pengembangan pasar global dan meningkatkan keuntungan, kami berencana untuk memaksimalkan keuntungan untuk para pemegang saham, pegawai, dan artis. Terima kasih”.

(mth)

Komentar
RECENT ARTICLE
MOST POPULAR
BACK TO DREAMLAND | TOP | View Desktop Version
CONTACT US
Dreamers.id
dreamersradio