DREAMERS.ID - Fenomena alam langka akan terjadi hari ini, Rabu 21 Maret 2018 di Indonesia. Sebagai negara yang dilewati garis ekuator atau khatulistiwa, posisi matahari tepat pada siang ini akan muncul persis di garis khatulistiwa.
Hal ini akan membuat siang hari nanti yang biasanya memiliki banyangan, kali ini tidak akan tampak. Melansir Detik, kondisi itu bisa dilihat dengan menggunakan tongkat yang berdiri tegak. Hal ini pun dijelaskan oleh Rhorom Priyatikanto dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Saat tengah hari, Matahari hampir tepat di atas kepala (titik zenith). Saat itu, tugu atau objek yang berdiri tegak di ekuator akan tampak hampir tidak memiliki bayangan," ujar Rhorom.
Perlu dicatat pula, peristiwa hari tanpa bayangan ini tidak akan terjadi pada objek rindang seperti pohon karena tetap memiliki bayangannya sendiri. Selain itu juga tidak berlaku pada sebelum dan setelah tengah hari.
Baca juga: Ide Gila Ilmuwan Ingin Redupkan Matahari Untuk Cegah Pemanasan Global
"Matahari melintas di atas kepala. Dampaknya, saat itu Matahari akan lebih terik dibandingkan saat solstice," kata dia.Solstice sendiri adalah titik balik matahari atau ketika surya berada di titik paling utara dan paling selatan. Solstice sendiri adalah penanda puncak musim panas atau musim dingin. Selain itu, hari tanpa bayangan ini juga berpotensi mengganggu komunikasi radio hingga sinyal GPS.
"Untuk sinyal telepon seluler tidak akan terpengaruhi karena alur komunikasinya via tower BTS (Base Transceiver Station). Tidak sampai ke satelit," ungkap Rhorom. "Kalau teknologi VSAT, telepon satelit, TV kabel yang pakai parabola akan mengalami sun outage, yakni tidak bisa dapat sinyal karena satelit pemancar berada dekat dengan Matahari,"
Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan semacam ini sebanyak dua kali pada tahun 2018 yaitu di tanggal 21 Maret dan 23 September, terutama untuk daerah-daerah yang berada dilalui garis khatulistiwa akan mengalami fenomena ini.
(rei)