Kemajuan teknologi membuat interaksi manusia semakin luas melalui dunia maya. Namun kemajuan tersebut juga memiliki dampak negatif. Bahkan internet membuat beberapa tindakan kriminal kepada orang lain semakin meningkat. Bahkan anak-anak disinyalir menjadi sasaran empuk.
Tim peneliti BeatBullying, suatu lembaga perlindungan korban kekerasan internet menemukan fakta baru mengenai kekerasa dunia maya yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kekerasan dunia maya ini umumnya terjadi pada media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Dilansir dari KnowTheNet, jenis kekerasan yang terjadi pun beragam, dari verbal hingga pelecehan seksual. Kebanyakan korban merupakan remaja berusia 19 tahun. Dilaporkan ada sekira 90 persen remaja menjadi target kekerasan di situs mahakarya Mark Zuckerberg ini. Sedangkan sisanya mengalami kekerasan di Twitter.
Umumnya mereka mengalami kekerasan secara online dan offline. Sebanyak 65 persen remaja mengalami kekerasan melalui offline dan hanya sepersekian persen yang berani melaporkan ke pihak berwajib.
Baca juga: Serangan Cyber Besar-besaran Terjadi di 99 Negara!
Sementara itu, CEO BeatBullying Emma Jane Cross, mengemukakan banyak remaja yang enggan melaporkan kekerasan yang dialaminya melalui internet karena merasa takut.“Kekerasan di internet baik secara online maupun offline akan memiliki dampak yang besar terhadap remaja, terutama perkembangan mental dan psikisnya seperti depresi, kepercayaan diri rendah,” ungkap Emma.
Bahkan, menurut Emma, kekerasan di dunia maya atau cyberbullying ini juga bisa menyebabkan para remaja ini bunuh diri. Karena itu peran orangtua untuk melakukan pendampingan dan pembatasan pemakaian internet.
Ketika ada pengawasan dan edukasi dari orangtua, diharapkan dampak buruk tersebut dapat dipahami anak dan sedini mungkin dihindari. Meski pun pada kenyataannya peneliti menemukan fakta bahwa generasi tua merasa peranannya tergantikan oleh Google, Wikipedia, dan YouTube. Hal ini mengakibatkan anak-anak ataupun cucu mereka tidak lagi menanyakan pertanyaan-pertanyaan dasar.