DREAMERS.ID - Film Wiro Sableng 212 akan tayang di bioskop pada September 2018. Diproduksi oleh Lifelike Pictures dan 20th Century Fox, film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian, Sherina dan Fariz Alfarazi. Pada 13 Februari 2018, tim Dreamers.id berkesempatan melakukan exclusive interview bersama ketiga pemain tersebut. Mereka saling bercerita tentang hal-hal yang dirasakan selama proses syuting bersama.
Interaksi dan bangun chemistry antar tiga pemain
Fariz: Saya kan pemain baru ya, yang bersanding dengan aktor dan aktris yang sudah punya nama, jadi saya awalnya kaku. Terus Vino yang ngajak ngobrol saya duluan. Lama-lama saya yang sksd. Jadi jalan aja mengalir sama mereka.
Vino: Petualangannya kan antar kita bertiga, kita masih semacam fresh graduate hero. Pendekar baru istilahnya. Yang harus dibangun tuh, orang gila bertemu orang gila. Tapi karena latihan terus tiap hari, jadi makin kenal satu sama lain. Kita saling melucu, apalagi Fariz suka bikin ketawa. Apalagi ilmu bela diri mereka lebih tinggi dari saya. Saya banyak minta masukan juga dari mereka.
Sherina: Proses latihan bareng-bareng dan panjang membuat chemistry jadi terbangun sendirinya. Fariz ajarin bela diri, Vino ajarin akting. Terus kita juga sering makan bareng. Tiap reading kita juga selalu terbuka dengan pendapat satu sama lain. Susah senang bareng deh.
Sifat yang baru diketahui satu sama lain
Vino: Sherina tuh kritis banget. Sherina banyak temui kejanggalan yang orang lain tuh nggak sadar. Menarik banget. Kurang-kurangnya satu sama lain jadi ada yang isi.
Pernah lupa koreo atau dialog?
Vino: Setiap mulai syuting pasti di-review dulu. Secara pancingan dan tektok tuh sudah natural banget. Apalagi menghadapi musuh yang sama, tapi karakternya beda-beda. Kita seperti jadi saling mengerti.
Sherina: Kalau aku tantangannya susah nahan ketawa. Karakterku nggak boleh ketawa. Itu challenge yang kurasain.
Baca juga: Sambut Film 'Wiro Sableng 212', LINE Rilis Stiker Animasi Bersuara!
Vino: Cukup susah akting bercanda tapi nggak boleh slapstick.Yang sulit saat adegan bareng bertiga
Sherina: Paling sulit itu di medan. Belajar koreo di lokasi yang beda pas saat latihan dan dan di lokasi syuting. Kayak aku sempat susah jalan di sungai, tapi yang lain bisa lancar2-lancar aja.
Fariz: Kedua pemain lainnya kan udah pengalaman ya, saya masih suka kaku dibanding mereka.
Wiro Sableng kan ikon lama, filmnya bakal bikin excited anak mudakah?
Vino: Justru kita memang mau perkenalkan ke anak-anak. Film ini beda banget sama yang versi 60an. Generasi muda ini yang punya kewajiban melestarikanya. Ada sentuhan otentik tapi kekinian, dan bisa dinikmati anak-anak sekarang.
Ada stuntman?
Vino: Beberapa adegan disiapin kok. Harus untuk safety. Bukan karena kita tidak mampu, tapi memang stuntmen itu diharuskan dari peraturan internasional.
Hal khusus yang dilakukan untuk jaga chemistry
Sherina: Makan, terus nonton video-video lucu pas sudah kecapekan gitu. Kalau Fariz, dia suka nyanyi juga. Kalau kita nyalain musik, dia suka lipsync dan joget-joget jadi mood booster. Terus kita saling tukeran playlist.
Vino: Selama 3 bulan tuh pasti ada titik bosan. Beruntung tiap adegan tuh punya setting baru, nanti pindah lagi, dan di setiap pindah setting, kita jadi merasa fresh terus.
(gbs)