DREAMERS.ID - Twitter melakukan perubahan yang sangat signifikan pada November 2017 lalu dengan menambahkan batasan kicauan menjadi 280 karakter. Padahal sejak awal Twitter sudah sangat identik dengan 140 karakter.
Hal ini tentu menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menyukai batasan tweet hanya 140 karakter, tapi ada juga yang senang karena berkicau jadi bisa lebih banyak. Namun, di antara kedua belah pihak tersebut nyatanya lebih banyak yang pro dengan 140 karakter.
Baca juga: Gigi Hadid Tutup Akun Twitter Usai Dibeli Elon Musk
Menurut CEO Twitter Jack Dorsey, batasan 280 karakter ini menjadi sia-sia, karena kebanyakan penggunanya tak suka berkicau panjang lebar. "Satu hal yang kami amati adalah untuk melihat jika rata-rata tweet akan tertambah seiring pergantian tadi, dan ternyata tidak. Orang punya batasan," ujarnya mengutip Ubergizmo melalui Detik.Dorsey mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya sedikit pengabaian tweet. Meski begitu, hal positifnya adalah terjadi lebih banyak lagi engagement dan juga lebih banyak retweet. "Kami melihat ada lebih banyak mention. Dan kami juga melihat orang lebih banyak dapat follower dan lebih sering kembali lagi membuka Twitter," tambah Dorsey.
Ide penambahan karakter ini muncul manakala ada survei yang menyebut bahwa ada pengguna yang menyukai batasan tweet ditambah. Dorsey sendiri dalam pernyataannya mengatakan bahwa tweet yang panjang lebih membuat penggunanya bebas untuk berekspresi.
(fzh)